IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan teknologi yang sudah ada pada peradaban sebelumnya diambilalih untuk kemudian dikembangkan. Namun, hal tersebut tidaklah mungkin apabila tidak ada faktor internal yang mendorong penerapan tersebut. Setidaknya ada tiga faktor pendukung bagi perkembangan teknologi di dunia Islam yakni perdagangan, pertanian, dan industri. Fakta yang tak terbantahkan bahwa Islam dan bahasa Arab telah menjadi pemersatu wilayah yang begitu luas dan pemerintah yang sangat mendukung aktivitas ilmiah masa itu.
Posisi geografis antara Timur dan Barat yang membentang baik di laut maupun darat berada dalam pengawasan dinasti Islam. Dampaknya,pelabuhan-pelabuhan seperti di Baghdad, Basra, Sifar, Kairo, dan Iskandariyah telah berkembang menjadi pusat perdagangan yang aktif. Ke arah Timur, para pedagang Muslim berlayar hingga ke negeri Cina dan Melayu.
Di Barat, mereka menjangkau Spanyol dan Maroko. Laporan perjalanan oleh Sulayman at Tajir dari Siraf dalam buku Silsilah at Tawarikh (kronologi sejarah) mencatat komunikasi maritim pertama terjadi antara pedagang Muslim, India, dan Cina. Para pedagang Muslim membawa kurma, gula, katun, dan wol, alat-alat baja, kaca. Mereka kemudian mengimpor sutra, rempah, kayu eboni, dan gading.
Dari perdagangan ini, alihteknologi berlangung. Kontak dengan China misalnya, merupakan media terjadinya alih teknologi kertas, kompas, dan mesiu. Di samping memberikan dampak pada perkembangan teknoologi pelayaran, baik kontruksi kapal maupun teknik navigasi, perdagangan ini kemudian menjadi sumber kemakmura yang menguntungkan seluruh aspek kehidupan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
