Rabu 14 Apr 2021 23:29 WIB

Sandiaga Canangkan Gerakan Kembali ke Bioskop

Gerakan ditandai dengan digelarnya acara nobar film Kartini Princess of Java.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
 Sandiaga Uno
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menabuh gong kampanye gerakan kembali ke bioskop. Gerakan itu diluncurkan sebagai upaya menggeliatkan kembali industri film nasional.

"Hari ini adalah perwujudan dari semangat kita untuk memulai kembali kegiatan menonton di bioskop," kata Sandiaga dalam keterangan, Rabu (14/4).

Baca Juga

Gerakan tersebut juga ditandai dengan digelarnya acara nonton bareng (nobar) film Kartini: Princess of Java, di Metropole XXI, Jakarta Pusat. Nobar dilakukan dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) yang ketat.

Sandiaga mengatakan, pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor pariwisata tetapi juga industri film di Tanah Air. Dia megnatakan, gerakan itu sekaligus merupakan langkah untuk menyampaikan kepada pihak terkait bahwa pemerintah hadir untuk memulai gerakan kembali ke bioskop.

"Ini sekaligus memastikan bahwa bioskop itu aman, nyaman dengan penerapan protokol kesehatan dari segi CHSE," katanya.

Sebelumnya, seluruh bioskop tanah air harus ditutup akibat pandemi Covid-19 pada Maret 2020. Namun, film Indonesia berhasil menarik 390.409 penonton di bioskop setelah dibukanya kembali bioskop pada 23 Februari 2021.

Sandiaga mengaku tetap optimistis bahwa angka itu akan terus bergerak naik meski belum sepenuhnya pulih. Dia juga berharap jumlah penonton film Indonesia akan bangkit lebih baik lagi.

Menuruntya, masyarakat juga sudah sangat merindukan untuk bisa kembali ke bioskop. Dia berharap industri perfilman yang tahun 2019 sempat naik daun dengan 52 juta penonton bioskop tapi langsung menurun di tahun 2020 dapat bangkit lagi dan bisa menambah multiplier effect.

"Kita harus menggeliatkan kembali industri perfilman Indonesia, karena film ini merupakan salah satu identitas bangsa," katanya.

Politisi Gerindra itu menilai bahwa standar protokol kesehatan di bioskop sudah diterapkan dengan baik. Hal itu terlihat dari pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk, proses antre tiket, pembayaran makanan dan minuman secara cashless serta papan informasi.

"Semua proses tersebut telah dilakukan dengan menjaga jarak. Termasuk ketersediaan hand sanitizer di setiap sudut dan kesiapan para staf bioskop lengkap," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement