REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Untuk meringankan beban saudara-saudara yang tertimpa bencana, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi beserta Himpunan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas BSI Kampus Sukabumi berkolaborasi dengan MTMA (My Trip My Adventure) regional Sukabumi. Hasil penggalangan dana diserahkan kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sukabumi pada Senin, 12 April 2021 di kantor cabang ACT, Jl Taman Bahagia, nomor 12, Benteng, Warudoyong, Sukabumi.
“Hasil penggalangan dana akan disalurkan pada korban bencana banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan daerah sekitarnya yang terdampak bencana. Adapun bantuan yang disalurkan untuk korban bencana berupa uang tunai,” ujar Kepala Kampus Universitas BSI kampus Sukabumi, Jamal Maulana, Selasa (13/4) lalu.
Jamal mengatakan, penggalangan dana untuk korban bencana alam di NTT dilaksanakan di sekitar wilayah Kota Sukabumi yakni lampu merah pertigaan Degung dan pertigaan Jalan Veteran Lapang Merdeka, Sukabumi.
Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengucapkan terima kasih banyak karena Ormawa Universitas BSI kampus Sukabumi sudah peduli dengan korban di NTT dan sekitarnya yang terdampak bencana alam. “Terima kasih banyak sudah selalu peduli dengan saudara-saudara kita yang terdampak bencana alam di NTT. Semoga apa yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa kebaikannya dibalas oleh Allah,” ucap Tim ACT.
Silvia Ananda selaku koordinator aksi kegiatan penggalangan dana sekaligus Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas BSI kampus Sukabumi mengucapkan terima kasih pada teman-teman Ormawa Universitas BSI kampus Sukabumi dan MTMA Sukabumi yang sudah mau berkolaborasi dan meluangkan waktu serta tenaga untuk membantu dalam penggalangan dana.
“Terima kasih banyak untuk semua pihak-pihak yang sudah berkontribusi dalam kegiatan penggalangan dana, terutama kepada Ormawa Universitas BSI kampus Sukabumi dan MTMA Sukabumi yang sudah berkolaborasi dengan Kami. Semoga bisa terus menjalin silaturahmi dan berkolaborasi dalam kegitan kemanusiaan lainnya,” tutur Silvia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
