Rabu 14 Apr 2021 04:26 WIB

Prospek Bisnis Remitansi Bank Himbara Tumbuh Positif

BNI menargetkan bisnis remitansi tumbuh 8 persen pada tahun ini.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi layanan bank. Kinerja bisnis remitansi bank himpunan milik negara (Himbara) tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi layanan bank. Kinerja bisnis remitansi bank himpunan milik negara (Himbara) tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja bisnis remitansi bank himpunan milik negara (Himbara) tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19. Hal ini mengingat jumlah pekerja migran Indonesia yang berangkat ke luar negeri setiap tahunnya meningkat.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan bisnis remitansi tumbuh lima persen pada tahun ini. Tercatat kuartal I 2021, bisnis remitansi tumbuh delapan persen dari sisi volume transaksi dan tumbuh lima persen dari sisi frekuensi.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan data pencapaian kuartal pertama 2021 sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan perseroan. “Melihat perkembangan bisnis saat ini, jumlah pekerja migran Indonesia yang tercatat berangkat ke luar negeri tahun ini semakin meningkat seiring dengan proses vaksinasi yang terus berlangsung di seluruh negara untuk memulihkan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19,” ujarnya ketika dihubungi, Selasa (13/4).

Menurutnya negara penyumbang remitansi pekerja migran Indonesia berasal dari Malaysia, Singapura, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Saudi Arabia. Ke depan perseroan optimistis pasar remitansi masih memiliki prospek bisnis yang cukup baik dan diproyeksikan dapat terus tumbuh signifikan.

Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menerapkan teknologi blockchain dari JP Morgan untuk mempermudah proses validasi data dalam transaksi kiriman uang ke Indonesia dari luar negeri. Direktur Treasury dan International BNI, Henry Panjaitan mengatakan layanan transaksi ini sudah dapat digunakan untuk pengiriman uang dari Taiwan ke Indonesia.

"Kemudahan transaksi adalah kunci utama untuk memperoleh customer’s satisfaction dan loyalty," katanya.

PT Bank Mandiri Tbk transaksi remitansi tumbuh 20 persen dengan fee based income naik tujuh persen pada tahun ini. Bank Mandiri telah masuk jadi anggota Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication – Global Payment Innovation (SWIFT - GPI). 

SWIFT merupakan perusahaan global penyedia jaringan komunikasi finansial antar bank secara global dengan jumlah anggota lebih dari 11 ribu institusi keuangan di lebih dari 200 negara di dunia. Sedangkan SWIFT-GPI adalah layanan inovasi SWIFT yang memungkinkan bank untuk menyediakan informasi transaksi cross border nasabah secara transparan dan real time.

SVP Retail Deposit Products and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan negara-negara yang menjadi penyumbang terbesar transaksi remitansi seperti Malaysia, Hong Kong, Arab Saudi, UEA dan Singapura.

“Frekuensi transaksi sudah mengalami tren meningkat dari Oktober 2020 hingga saat ini, walaupun belum kembali ke level sebelum pandemi. Pada kuartal satu 2020, frekuensi transaksi pengiriman uang internasional turun tujuh persen karena kondisi pandemi Covid-19 sejak Maret 2020,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement