Selasa 13 Apr 2021 16:53 WIB

Daging Ayam dan Sapi Mahal, Ini Penjelasan Pedagang

Harga daging ayam dan sapi telah mengalami kenaikan sejak dua pekan lalu.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pedagang daging ayam melayani pembeli di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (12/4). Menjelang bulan Ramadhan, harga pangan mulai merangkak naik, salah satunya daging ayam mengalami kenaikan dari harga Rp35.000 per ekor menjadi Rp45.000 per ekor. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang daging ayam melayani pembeli di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (12/4). Menjelang bulan Ramadhan, harga pangan mulai merangkak naik, salah satunya daging ayam mengalami kenaikan dari harga Rp35.000 per ekor menjadi Rp45.000 per ekor. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga komoditas daging ayam dan daging sapi mulai mengalami tren kenaikan. Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyatakan, kenaikan harga murni terjadi lantaran tingginya harga beli serta pasokan yang terbatas.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI), Ngadiran, mengatakan, khusus kenaikan harga daging ayam mulai terjadi sejak dua pekan yang lalu. Harga normal yang sebelumnya berkisar Rp 28 ribu-Rp 32 ribu per kilogram (kg) terus naik hingga Rp 38 ribu-Rp 40 ribu per kg.

Baca Juga

"Jadi daging ayam naiknya sangat tinggi. Itu tentu yang disalahkan mesti pedagang pasar. Saya menyatakan tidak, karena pedagang beli dari sumber sudah naik," kata Ngadiran kepada Republika.co.id, Selasa (13/4).

Ngadiran mengatakan, hingga saat ini harga daging ayam masih bertengger pada level Rp 40 ribu per kg di tingkat konsumen. Pedagang, kata Ngadiran, hanya mengambil keuntungan berkisar Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu per kg.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat pada Selasa (13/4), rata-rata harga daging ayam ras segar secara nasional dihargai Rp 37.800 per kg atau naik 0,4 persen dari hari sebelumnya. Terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Ngadiran melanjutkan, untuk harga daging sapi segar dalam sepekan terakhir masih normal sebesar Rp 110 ribu per kg. Adapun saat ini harga perlahan naik hingga rata-rata Rp 120 ribu per kg.

Ia mengatakan, pemerintah telah berjanji menggelontorkan daging sapi beku untuk membantu stabilisasi harga daging dalam negeri. Hal itu semestinya bisa membantu untuk mempenetrasi harga di pasar sehingga fluktuasi tidak tinggi.

"Asosiasi importir daging dengan asosiasi pedagang daging sudah ada perjanjian untuk menyediakan (daging beku). Jadi hendaknya ini dilaksanakan," kata Ngadiran.

Jika daging beku masuk ke pasar, setidaknya bisa dijual dengan harga Rp 90 ribu per kg atau kurang dari itu. "Sekarang silakan lihat saja harga pasar, karena janjinya puasa ini barang itu sudah digelontorkan," ujarnya.

Kembali mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga daging sapi segar secara nasional sebesar Rp 126.800 per kg. Harga tersebut naik 0,16 persen dari hari sebelumnya. Adapun dalam sepekan terakhir, kenaikan harga daging sapi mencapai sekitar Rp 3.000 per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement