Selasa 13 Apr 2021 14:00 WIB

Bandara Internasional Yogyakarta Pantas Jadi Role Model

Bandara Yogyakarta memiliki konsep tahan gempa dan rencana mitigasi bencana yang baik

Penumpang nenunggu keberangkatan pesawat di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Penumpang nenunggu keberangkatan pesawat di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi mengatakan, Bandara Internasional Yogyakarta International di Kulon Progo pantas untuk dijadikan role model (panutan). Karena memiliki konsep tahan gempa dan rencana mitigasi bencana yang baik.

"Mitigasi bencana yang disiapkan bandara ini cukup lengkap, di antaranya yakni ada kawasan sabuk hijau untuk mitigasi tsunami," kata Muhammad Fauzi.

Selain itu, ujar dia, bangunan Bandara Internasional Yogyakarta tersebut juga dirancang untuk menahan gempa dengan kekuatan 8,8 magnitudo, di mana hal ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Ia juga mengemukakan guna mengantisipasi erupsi Gunung Merapi, desain rangka atap bandara juga telah disiapkan untuk menahan abu vulkanik setebal 5 cm.

"Indonesia sebagai negara yang rawan bencana perlu menyiapkan fasilitas publik yang berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk masalah mitigasi," ujarnya.

Fauzi bersama Anggota Komisi V DPR RI lainnya telah melakukan kunjungan kerja di Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta, 10 April 2021. Fauzi berharap Bandara Kulon Progo dapat terus berkembang dan melayani lebih banyak lagi rute penerbangan dalam dan luar negeri.

"Ini aset bangsa dan kita berharap dari bandara akan banyak pemasukan untuk negara yang bisa didatangkan," tutupnya.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI Sukamto meminta agar pembangunan infrastruktur Kereta Api Bandara Yogyakarta dapat dipercepat pengerjaannya.

"Saya mendorong agar proyek pembangunan Kereta Api Bandara Yogyakarta yang merupakan moda transportasi pendukung Bandara Yogyakarta ini bisa dipercepat pengerjaannya. Sehingga keberadaannya mampu menjadi solusi terhadap persoalan akses dari dan menuju Bandara Yogyakarta Internasional Airport," ucap Sukamto.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menargetkan jalur layang kereta api yang menghubungkan Stasiun Kedundang menuju Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) sepanjang 5,3 kilometer beroperasi komersial pada pertengahan Agustus 2021.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement