Selasa 13 Apr 2021 10:07 WIB

Rumah Zakat Salurkan Bantuan Kesehatan untuk Balita Aceh

Bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dana melalui platform Kitabisa.com.

Rumah Zakat melalui Cita Sehat Foundation meyalurkan bantuan kesehatan untuk ananda Raisya di Desa Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Foto: Rumah Zakat
Rumah Zakat melalui Cita Sehat Foundation meyalurkan bantuan kesehatan untuk ananda Raisya di Desa Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Rumah Zakat melalui Cita Sehat Foundation meyalurkan bantuan kesehatan untuk ananda Raisya di Desa Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Rabu (7/4) lalu. Bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dana melalui platform Kitabisa.com.

Raisya Qaila Azzahra adalah anak dari pasangan Verinardi dan Cut Romi Safrida yang saat ini berusia 3 tahun 8 bulan. Sejak dalam usia kandungan sampai berumur 1,5 tahun Raisya tumbuh layaknya anak normal seperti yang lain.

Namun, suatu hari Raisya tiba-tiba mengalami demam disertai kejang yang sangat tinggi. Akibat dari kejang itu, Raisya dilarikan ke rumah sakit setempat di daerah Labuhan Haji Aceh Selatan.

Namun karena pelayanan Rumah sakit yang terbatas, akhirnya Raisya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin dan Rumah Sakit Ibu dan anak di Kota Banda Aceh. Hasil pemeriksaan saat itu, Raisya mengalami gangguan saraf dihampir semua tubuhnya seperti kepala, tangan badan sampai dengan kedua kakinya.

Kaku dan tidak berdya akan fisiknya, Raisya hampir setahun harus mengomsumi makanan lewat selang dan dimasukkan lewat hidungnya. Sangat sedh dan miris melihat kondisi Raisya di saat itu.

Setelah penuh ikhtiar dan keyakinan dari kedua orang tuanya, Raisya sudah mengalami banyak sekali perubahan. Terutama di sekitar kepala, tangan dan kakinya.

Namun karena terkendala ekonomi dan uang yang tidak ada, Raisya hanya dibawa terapi dan berobat seadanya saja oleh kedua orang tuanya.

Ayah Raisya, Veri, seorang penjual putu yang menyewa gerobak dari abang sepupunya. Dengan penghasilan yang pas-pasan, untuk memenuhi kebutuhan Raisya seperti pemenuhan gizi dan fisioterapi harus dilakukan penghematan.

Veri mengatakan Raisya harus rutin melakukan fisioterapi setiap seminggu 3 atau 4 kali. Jika tidak rutin dilakukan maka tubuh Raisya akan kembali kaku dan tengang.

Kadang mereka juga harus mengeluarkan uang 100 ribu per jam untuk membayar orang yang melakukan terapi Raisya. Untuk itu karena terkendala ekonomi makanya Raisya hanya berharap pada terapi di Rumah Sakit setiap seminggu sekali.

“Dengan adanya bantuan kesehatan dari para donator Kitabisa dan Rumah Zakat semoga dapat mengurangi beban dan kesulitan pembiayaan pengobatan untuk kebutuhan Raisya dan pemenuhan gizi yang sehat baginya,” ujar Verinardi selaku ayah kandung Raisya.

“Dan semoga Allah yang membalas semua kebaikan para donator dan dilimpahkan rezeki dan sukses buat para donator," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement