Selasa 13 Apr 2021 02:53 WIB

Pelatih Persib Haturkan Selamat Ibadah Puasa Ramadhan

Robert paham kondisi Ramadhan tahun ini tetap di masa yang sulit..

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bulan penuh berkah kini hadir kembali di tengah pandemi Covid-19. Namun suasana berbeda karena di Bulan Ramadhan ini masyarakat sudah ditemani dengan pertandingan sepak bila.

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, pun mengucapkan selamat beribadah puasa bagi yang menjalankan. Dia tahu kondisi Ramadhan tahun ini tetap di masa yang sulit.

"Ya Ramadhan dimulai besok dan semua tahu kondisinya saat ini sedang sulit. Indonesia juga berbeda, ketika negara lain sudah bicara gelombang ketiga dan ada juga yang memasuki gelombang keempat dengan varian baru, tapi Indonesia belum masuk gelombang kedua bahkan," kata Robert, Senin (12/4).

Robert berharap pandemi ini bukan menjadi halangan bagi umat Muslim untuk memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik mungkin. Tentunya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ketat.

"Karena kami ingin Covid-19 ini berhenti, jangan sampai orang-orang melanggarnya karena semua ingin Covid-19 menghilang tahun ini," kata Robert. "Kami hanya bisa melakukan itu dengan disiplin, jika semua orang percaya dengan masa depan tanpa Covid-19, tetap disiplin. Nikmati Ramadhan, tapi tetap disiplin agar covid-19 menghilang,"

Di sisi lain, Persib masih harus menjalani turnamen Piala Menpora 2021. Persib melangkah ke babak semifinal usai mengalahkan Persebaya dengan skor 2-1 pada Ahad (11/4) lalu.

Robert sudah menyiapkan program latihan selama bulan puasa. Sayangnya, pelatih asal Belanda itu mengakui ada kesulitan yang dia hadapi mengingat ini kali pertama tim bertanding di bulan puasa setelah setahun tidak ada pertandingan.

"Pemain tidak bermain selama satu tahun dan kini mereka dipaksa, kami dipaksa untuk mengikuti turnamen dan ini level yang kompetitif karena ekspektasinya kini tiba-tiba berbeda ketika memasuki semifinal," kata Robert.

Menurut Robert, pekan pertama puasa menjadi adaptasi awal pemain. Namun kini pemain dipaksa untuk adaptasi lebih cepat dan mempersiapkan tim di babak semifinal. "Jadi saya pikir situasinya kami juga harus sangat berhati-hati dengan kesehatan pemain, cedera juga tentunya karena cedera menjadi lebih rawan di pekan pertama Ramadhan," kata dia.

Untuk itu, Robert memastikan seluruh jajaran pelatih untuk melakukan yang terbaik bagi pemain. Sehingga pemain tetap dalam kondisi yang bagus, meski harus menjalankan ibadah puasa. Meski kenyataannya cuaca panas dan waktu dari buka puasa ke kick off yang singkat.

"Jadi ini sulit, saya katakan sebelumnya, waktu pelaksanaan turnamen ini tidak bagus. Ide menggelar turnamen ini setelah setahun terhenti dan membuat orang-orang bisa merasa antusias lagi bagus, tapi waktu pelaksanaannya yang tidak bagus," kata Robert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement