Sholat Tarawih Bagian Menghidupkan Malam Ramadhan

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil

Senin 12 Apr 2021 17:06 WIB

Sholat Tarawih Bagian Menghidupkan Malam Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Sholat Tarawih Bagian Menghidupkan Malam Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isitilah penyebutan Tarawih tidak dikenal pada zaman Rasulullah dan para sahabatnya. Para sahabat mengenal ibadah yang dilakukan beberapa jam setelah berbuka adalah Qiyam Ramadhan.

Ustaz Ahmad Zarkasih Lc mengatakan, sejatinya sholat yang disebut dengan istilah sholat Tarawih ini adalah salah satu bentuk salat malam juga pada umumnya. Dia menjadi khusus karena memang pengerjaannya hanya disyariatkan pada malam-malam Ramadhan.

Baca Juga

"Menjadi khusus karena memang ada anjuran Nabi SAW yang khusus untuk menghidupi malam-malam Ramadhan dengan banyak ibadah, salah satunya adalah mendirikan sholat malam Ramadhan," kata Ustaz Ahmad Zarkasih dalam bukunya Sejarah Tarawih.

"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian puasa Ramadhan, dan menyunahkan qiyam-nya." (HR an-Nasa’i)

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW  memberikan motivasi kepada kita untuk melaksanakan qiyam Ramadhan tanpa memerintahkan dengan kuat. (HR al-Bukhori).

"Hadits yang disebutkan di atas dan hadits-hadits lain dengan nada sejenis merupakan anjuran yang sifatnya khusus dari segi waktu pengerjaan," katanya.

Di antaranya dikerjakan saat malam-malam Ramadhan untuk menghidupinya dengan ibadah, salah satunya sholat. Dan, di sisi lain, hadits-hadits sejenis juga adalah anjuran yang sangat umum sekali.

"Bahwa Nabi SAW menganjurkan untuk menghidupi malam Ramadhan dengan ibadah, tapi tidak ditentukan jenis ibadah apa," katanya.

Begitu juga shalat yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam-malam Ramadhan tersebut. Tidak pernah ada sebutan yang eksplisit tentang jumlah rakaat dan format shalat yang bagaimana harusnya.

"Jadi, anjurannya umum untuk semua jenis ibadah dan dengan jumlah rakaat yang tidak ditentukan," katanya.