REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan, Kolombia memperkuat perbatasannya, Jumat (9/4) waktu setempat. Ketegangan meningkat antara Venezuela dan Kolombia setelah pemimpin partai sosialis Venezuela Diosdado Cabello mengutarakan tentang kemungkinan konfrontasi dengan Amerika Serikat (AS) di wilayah Kolombia.
"Kami telah memperkuat perbatasan dengan satu unit 90 marinir," kata Molano dikutip laman Anadolu Agency, Sabtu. Dia juga membenarkan bahwa ada perselisihan antara militer Venezuela dan kelompok kriminal mengenai kontrol perdagangan narkoba di sepanjang perbatasan. "Kami akan melindungi warga Kolombia dan kami akan berada di sana (di perbatasan) menjamin kedaulatan Kolombia," katanya.
Pernyataannya muncul setelah Cabello pada awal pekan ini mengatakan bahwa Kolombia membuka jalan bagi AS untuk menyerang Venezuela. "Mereka membuat kesalahan karena jika kita akan berperang dengan Kolombia, itu akan menjadi tanggung jawab wilayah mereka," ujarnya menambahkan.
Cabello juga merujuk pada konflik bersenjata antara Angkatan Bersenjata Venezuela dan kelompok ilegal Kolombia di negara bagian Apure yang berbatasan dengan Kolombia. Dia juga menyalahkan Kolombia karena telah meninggalkan perbatasannya.
Bentrokan telah menyebabkan ribuan penduduk mengungsi. Pelarian diri itu telah mencapai kotamadya Kolombia Arauquita, yang menyebabkan krisis kemanusiaan.
"Ada ELN [Tentara Pembebasan Nasional], pembangkang FARC [Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia], Narcotalia, dan tentu saja kepentingan Angkatan Bersenjata Bolivarian dalam bisnis perdagangan narkoba ini," kata Molano pada 28 Maret.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan negaranya adalah korban kelompok kriminal bersenjata tidak teratur dari Kolombia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
