Sabtu 10 Apr 2021 12:29 WIB

Pengetahuan Pengelolaan Keuangan Masjid Masih Minim

Laporan pembukuan keuangan masjid masih dilakukan secara sederhana.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pengabdian kepada masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Unisba melaksanakan pendampingan dan pelatihan pembuatan laporan keuangan masjid di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Foto: Istimewa
Pengabdian kepada masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Unisba melaksanakan pendampingan dan pelatihan pembuatan laporan keuangan masjid di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Unisba melaksanakan pendampingan dan pelatihan pembuatan laporan keuangan masjid di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Pelatihan tersebut, diikuti sebanyak 20 Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM)/pengelola masjid yang tersebar di kecamatan Cimenyan.

Menurut Ketua Tim PKM Nunung Nurhayati, pengetahuan para pengelola masjid tentang cara penyusunan laporan keuangan, selama ini sangat kurang. Selain itu, belum adanya sarana berupa program akuntansi sederhana, belum adanya pendampingan penyusunan laporan keuangan dan belum adanya SOP yang berhubungan dengan tatakelola dana kas. 

Sehingga, kata dia, mendorong tim untuk melaksanakan PKM ini. Karena selama ini, sebagian besar masjid disekitaran Kecamatan Cimenyan dalam membuat laporan keuangan masih sangat sederhana. Yakni, hanya menggunakan pembukuan sederhana yang didalamnya meliputi sumber penerimaan masjid dan pengeluaran dana masjid. 

"Sedangkan bentuk akuntabilitas yang sudah dilakukan para DKM Masjid dengan membuat laporan keuangan yang ditempel dipapan pengumuman didepan masjid sudah dilakukan sebulan sekali,” paparnya.

Untuk itu solusi yang ditawarkan TIM PKM, kata Dekan FEB Unisba ini, yakni pendampingan dan pelatihan dengan memberikan motivasi dan pengetahuan mengenai cara menyusun laporan keuangan yang terstandarisasi PSAK 45, baik secara manual maupun secara komputerais. 

“Hal ini untuk menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap para pengelola masjid tersebut,” katanya.

Materi yang disampaikan pada PKM ini, kata dia, meliputi bagaimana membuat laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas masjid. Menurutnya, dari laporan yang dibuat akan menjadikan salah satu akuntabilitas publik bagi para DKM masjid tersebut.

Bentuk-bentuk laporan keuangan yang diberikan diantaranya meliputi Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode, laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan, laporan arus kas untuk suatu periode laporan dan catatan atas laporan keuangan.

Dari hasil pelaksanaan pengabdian ini, kata dia, luaran yang diperoleh adalah sebuah aplikasi excell laporan keuangan masjid berbasis PSAK 45, sehingga para DKM lebih diberikan kemudahan dalam membuat laporan keuangannya.

PKM ini beranggotakan Dr. Kania Nurholisah, SE. ,M.Si., Ak., CA., Affandi Iss, SE., M.M. dan Yani Kerisnamurti, Drs. ,M.Si. Disamping itu dibantu juga oleh mahasiswa yakni Khalid Izzaturahman, Azkia Ibadina Shalihah dan Mutia Salma Khairunnisa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement