Kamis 08 Apr 2021 08:15 WIB

Wall Street Ditutup Bervariasi

Vaksinasi mendorong pemulihan, tetapi ancaman virus tetap ada.

 Pejalan kaki melewati Bursa Efek New York, Rabu, 27 Januari 2021, di New York. Indeks saham utama dibuka sedikit lebih tinggi di Wall Street karena investor mengalihkan fokus mereka ke beberapa laporan pendapatan yang kuat dari perusahaan Big Tech dan harapan untuk mendapatkan lebih banyak stimulus ekonomi yang disahkan di Washington. S&P 500 naik 0,3% di awal hari Rabu, 3 Februari
Foto: AP/John Minchillo
Pejalan kaki melewati Bursa Efek New York, Rabu, 27 Januari 2021, di New York. Indeks saham utama dibuka sedikit lebih tinggi di Wall Street karena investor mengalihkan fokus mereka ke beberapa laporan pendapatan yang kuat dari perusahaan Big Tech dan harapan untuk mendapatkan lebih banyak stimulus ekonomi yang disahkan di Washington. S&P 500 naik 0,3% di awal hari Rabu, 3 Februari

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wall Street Rabu (7/4) waktu setempat ditutup bervariasi. S&P 500 kembali mencetak rekor lebih tinggi.

Perusahaan teknologi, komunikasi dan keuangan membantu mengangkat pasar, mengimbangi kemunduran yang dipimpin oleh industri, material dan saham perawatan kesehatan. Imbal hasil obligasi juga beragam.

S&P 500 naik 6,01 poin menjadi 4.079,95. Dow Jones Industrial Average naik 16,02 poin, atau 0,1 persen menjadi 33.446,26. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 9,54 poin, atau 0,1 persen, menjadi 13.688,84. S&P 500 dan Dow masing-masing mencetak rekor tertinggi pada hari Senin.

Distribusi vaksin telah ditingkatkan. Presiden Joe Biden juga telah memenuhi tenggat waktunya bagi negara bagian untuk menyediakan vaksin bagi orang dewasa sebelum 19 April.

Vaksin membantu mendorong pemulihan, tetapi virus masih menjadi ancaman yang sangat besar karena varian ditemukan dan mengancam karantina tambahan.

Analis memperkirakan ekonomi pulih tahun ini. Akan tetapi mereka juga mengantisipasi pasar tetap berombak karena investor mengalihkan uang ke perusahaan dan industri yang akan diuntungkan saat pandemi mereda.

sumber : AP News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement