Selasa 06 Apr 2021 16:36 WIB

Rihanna Lakukan Aksi di Jalan Kampanyekan #StopAsianHate

Rihanna kembali tunjukkan kepeduliaannya pada warga keturunan Asia di AS.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Rihanna kembali tunjukkan kepeduliaannya pada warga keturunan Asia di AS.
Foto: EPA
Rihanna kembali tunjukkan kepeduliaannya pada warga keturunan Asia di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Rihanna kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga keturunan Asia di Amerika Serikat (AS) yang menjadi korban kejahatan rasial. Pelantun “Diamond” tersebut bahkan ikut turun aksi ke jalan bersama puluhan anggota komunitas Asia-Amerika menyuarakan #StopAsianHate.

Rihanna turun aksi ke jalan pada Ahad bersama asistennya, Tina Truong. Dalam sebuah video singkat, Rihanna terlihat mengenakan setelan sporty bernuansa hitam putih, memakai topi dan masker berwarna hitam. Ia juga membawa kertas bertuliskan “Rasisme Melawan Tuhan” dan “Stop Asian Hate”.

Baca Juga

Dilansir dari laman TMZ pada Selasa (6/4) Rihanna terlihat bersemangat membawa tulisan tersebut, sambil meneriakkan kampanye, menari dan sesekali bernyanyi di sepanjang jalan bersama demonstran lain.

Kejahatan rasial terhadap warga keturunan Asia di AS semakin tak terkendali. Akhir pekan lalu, seorang wanita diserang secara keji di Central Park. Lalu baru-baru ini, seorang pria lain didakwa dengan kejahatan rasial setelah secara brutal menyerang seorang wanita Asia berusia 65 tahun. Semua aksi kejahatan mereka terekam dalam video.

Sejak awal pandemi virus korona, kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika memang telah meningkat secara dramatis. Menurut kelompok advokasi Stop AAPI Hate, sudah ada 3.800 insiden yang dilaporkan sejak Maret lalu. Di New York City saja, ada peningkatan 867 persen korban kejahatan rasial Asia pada tahun 2020.

"Penembakan yang dilaporkan terhadap wanita Amerika Asia pada hari Selasa di Atlanta adalah tragedi yang mengerikan, khususnya bagi keluarga para korban. Kita telah menjadi korban dari diskriminasi rasial tingkat tinggi," tulis organisasi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement