Ahad 04 Apr 2021 09:50 WIB

Antam Siap Pasokan Nikel untuk IBC

Saat ini tambang yang dimiliki Antam dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan nikel IBC.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Proses pembakaran bijih nikel di PT Antam Tbk (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Proses pembakaran bijih nikel di PT Antam Tbk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Battery Company (IBC) resmi terbentuk pekan lalu. Untuk bisa membanguna industri baterai yang besar maka perlu stabilitas pasokan nikel. PT Aneka Tambang (ANTAM) siap memasok kebutuhan nikel dari IBC ini.

SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko menjelaskan ANTAM sebagai bagian dari MIND ID mendukung pembangunan ekosistem industri EV Battery terintegrasi dari hulu ke hilir melalui Indonesia Battery Corporation (IBC). Pembangunan ekosistem industri EV Battery ini dilakukan mulai dari pengolahan/pemurnian nikel, bahan baku baterai (prekursor dan katoda), hingga battery cell and pack akan menjadi bagian dari Rencana Kerja IBC.

Baca Juga

"Dalam rantai ekosistem industry EV Battery ini, ANTAM tentunya berkomitmen untuk menyuplai kebutuhan bahan baku," ujar Kunto kepada Republika, Ahad (4/4).

Ia juga belum bisa merinci seperti apa langkah perusahaan dalam menjamin pasokan nikel. Namun saat ini tambang yang dimiliki Antam dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan nikel IBC.

"Pada prinsipnya dapat disampaikan bahwa ANTAM senantiasa terbuka terhadap peluang-peluang yang mendukung penguatan bisnis komoditas utama perusahaan dari hulu ke hilir yang diharapkan akan memperkuat pertumbuhan kinerja positif Perusahaan serta kontribusi kepada masyarakat," kata Kunto.

Kunto mengatakan Antam akan terlibat secara aktif di IBC. Namun, secara teknis memang kata Kunto bukan kewenangan Antam untuk bisa menjelaskan secara lebih rinci sampai dimana proses pembangunan pabrik dan juga soal skema pembagian sahamnya.

"Sementara, terkait teknis pembangunan ekosistem industri EV Battery akan menjadi kewenangan IBC. Namun, ANTAM meyakini IBC akan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara, masyarakat dan terutama bagi perwujudan komitmen hilirisasi industri mineral Indonesia," ujar Kunto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement