Sabtu 03 Apr 2021 18:41 WIB

Pendinginan Tangki di Pertamina Balongan Terus Dilakukan

Dilakukan pula pendinginan terhadap minyak-minyak yang masih ada di dasar tangki.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Tim HSSE & Fire Fighter Pertamina berupaya memadamkan api di lokasi insiden terbakarnya tangki penyimpan BBM di Kilang Balongan RU VI, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021). Pertamina RU VI dan Unit RU yang ada di Indonesia bersama petugas DInas Pemadam Kebakaran Cirebon berupaya memadamkan sisa api yang masih membakar salah satu tangki.
Foto: Antara/Humas Pertamina/Priyo Widianto
Tim HSSE & Fire Fighter Pertamina berupaya memadamkan api di lokasi insiden terbakarnya tangki penyimpan BBM di Kilang Balongan RU VI, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021). Pertamina RU VI dan Unit RU yang ada di Indonesia bersama petugas DInas Pemadam Kebakaran Cirebon berupaya memadamkan sisa api yang masih membakar salah satu tangki.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan, api yang membakar tangki di kilang Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, bisa dipadamkan. "Alhamdulillah, api sudah bisa dikendalikan, bisa dipadamkan," ujar Arifin, saat ditemui usai mengunjungi lokasi tangki yang terbakar di Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Sabtu (3/4).

Arifin menyatakan, saat ini sedang dalam tahap proses penyelesaian dan masih dilakukan tindakan pemadaman secara offensive. Selain itu, dilakukan pula pendinginan terhadap minyak-minyak yang masih ada di dasar sehingga bisa diturunkan temperaturnya.

Arifin mengakui, beberapa waktu lalu api di salah satu tangki menyala kembali. Hal itu disebabkan minyak masih panas dan terbukanya permukaan cairan yang menyebabkan ada kontak lagi dengan udara.

Ketika ditanyakan mengenai penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran pada tangki tersebut, Arifin menyatakan, masih dalam proses investigasi. Tak hanya dilakukan oleh Pertamina secara internal, namun juga pihak eksternal.

"Kita juga ingin mendapatkan kajian dari instansi internasional yang menangani bidang kecelakaan kerja yang  disebabkan oleh accident seperti saat ini," tukas Arifin.

Arifin menambahkan, dari kejadian tersebut, Pertamina melakukan evaluasi untuk mengindentifikasi apa saja yang diperlukan dari sistem pengamanan kilang-kilangnya. Selain itu, segera melakukan pemasangan instalasi unit pengaman sesuai dengan standar internasional yang berlaku dan mengacu pada teknologi baru yang saat ini dipakai oleh industri sejenis. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement