Jumat 02 Apr 2021 07:21 WIB

Guru PTM Disertakan dalam Percepatan Vaksinasi di Purwokerto

Kuota pemberian vaksinasi memang mengalami penurunan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Selain warga lansia usia di atas 60 tahun yang menjadi sasaran program percepatan vaksinasi di GOR Purwokerto, Pemkab Banyumas juga menyertakan guru dalam program tersebut. Hal ini mengingat masih ada guru di sekolah-sekolah yang akan melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), yang  belum mendapat vaksin Covid 19.

''Pekan ini, ada beberapa sekolah yang akan melaksanakan uji coba PTM. Para guru yang akan melaksanakan PTM ini, seluruhnya harus sudah mendapat vaksin Covid-19,'' jelas Bupati Banyumas Achmad Husein, usai meninjau pelaksanaan percepatan vaksinasi Kementerian BUMN di GOR Satria, Rabu (31/3).

Dia menyebutkan, dalam program uji coba PTM ini ada tiga sekolah tingkat SD, tiga sekolah tingkat SMP, dan tiga lembaga pendidikan kesetaraan yang akan ikut ujicoba. ''Guru yang akan melaksanakan PTM ini harus divaksin dulu. Jangan sampai mereka terjangkit Covid-19 yang dapat menulari anak didiknya,'' katanya.

Terkait dengan pelaksanaan percepatan vaksinasi di GOR, Husein mengakui, kuota pemberian vaksinasi memang mengalami penurunan. Dari semula bisa memberikan vaksin bagi 2.000 sasaran per hari, turun menjadi hanya 500 sasaran per hari. ''Dari informasi yang saya terima, hal ini terjadi karena pasokan vaksin dari pabriknya terganggu,'' jelasnya.

Dengan target 2.000 sasaran per hari, awalnya diharapkan bisa ada 60 ribu lansia yang terlayani vaksinasi di GOR selama dua bulan. Namun dengan kuota hanya 500 sasaran per hari, dia mengaku belum bisa memperkirakan berapa sasaran yang bisa dicapai. ''Hal ini karena kita tidak tahu apakah di hari-hari mendatang akan mendapat tambahan pasokan lagi atau tidak,'' jelasnya.

Meski demikian, dia mengaku telah meminta pada penyelenggara agar pemberian vaksin tidak terlalu kaku sesuai jarah kuota per hari. Kalau pada hari-hari tertentu jumlah lansia yang datang melebih kuota, Bupati minta agar tetap dilayani. ''Kasihan lansia yang sudah datang jauh-jauh ke GOR, kalau ternyata tidak terlayani,'' jelasnya.

Terkait hal ini, Husein mengatakan akan mengupayakan adanya tambahan vaksin dari sumber lain. ''Kalau memang antusias masyarakat tinggi, enggak apa-apa, nanti kita cari tambahan lain,'' katanya.

Dalam pelaksanaan percepatan vaksinasi hari pertama ini, sempat terjadi insiden antara panitia pelaksana vaksinasi dan wartawan. Hal ini mengingat wartawan yang hendak meliput pelaksanaan vaksinasi, dilarang untuk masuk ke ruang vaksinasi yang dilaksanakan di salah satu gedung di komplek GOR Satria.

Pihak penyelenggara menyebutkan, pembatasan peliputan wartawan dilakukan dengan pertimbangan protokol kesehatan. Untuk itu, wartawan yang hendak meliput diminta mengajukan permohonan lebih dulu dan dibatasi hanya tiga wartawan per hari.

Menanggapi kebijakan ini, sejumlah wartawan mengajukan protes. Mereka sempat melakukan aksi meletakkan kartu pers dan peralatan peliputan di pintu masuk lokasi pelaksanaan vaksinasi. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement