Rabu 31 Mar 2021 13:38 WIB

Tiga Tips Agar para Ibu Bangkit dari Situasi Krisis

Para ibu kerap kali harus bersentuhan dengan berbagai macam tantangan.

Ilustrasi Ibu dan Anak
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ibu dan Anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog klinis dari Universitas, Tiara Puspita mengatakan, para ibu kerap kali harus bersentuhan dengan berbagai macam tantangan. Sebelum pandemi melanda, sering kali ibu juga mengalami rasa khawatir pada kesejahteraan anak, kurang istirahat, tidak cukup me time dan berbagai permasalahan lain yang membuat mereka semakin kewalahan.

"Karenanya, kemampuan menyadari pikiran, emosi dan apa yang ibu rasakan secara fisik dan mental pada momen saat ini, adalah kunci agar ibu mampu beradaptasi dan fokus pada apa yang bisa ia kendalikan, bukan pada hal-hal yang belum pasti," kata dia dalam siaran persnya, Rabu (31/3).

Baca Juga

Tiara merekomendasikan tiga hal yang dapat ibu lakukan agar bangkit dari situasi krisis yang dihadapi dan tangguh jalani perannya selama masa-masa menantang ini. Pertama, self care.

Ibu dapat mengurangi rasa stres dan cemas dengan lebih peduli terhadap dirinya. Selain dengan memanjakan diri, ibu juga bisa melakukan meditasi untuk membuat ibu lebih rileks dan mendapatkan fokusnya kembali.

 

Kedua, menciptakan keharmonisan keluarga. Ketika ibu mencontohkan hubungan yang penuh kasih dengan ayah dan anak-anak, mereka akan merasa lebih aman dan dicintai.

Bahasa yang positif, aktif mendengarkan, dan empati bisa membantu menciptakan lingkungan keluarga yang damai dan bahagia pada saat-saat stres seperti sekarang. Selain itu juga dapat mempermudah ibu dalam melakukan pembagian tugas dengan seluruh anggota keluarga.

Ketiga, melatih diri untuk menerima situasi yang ada, baik situasi yang dapat diubah dan dikendalikan maupun tidak. Sadari bahwa ibu tidak harus selalu sempurna. Dengan memahami batasan antara kedua hal tersebut, ibu dapat mengarahkan energinya secara lebih efektif dan optimal pada hal-hal yang berada dalam kendali.

Penerimaan dapat membantu ibu untuk lebih mampu menerima diri sendiri dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, dan dapat membantu memaksimalkan kualitas self-care dan me-time yang dilakukan untuk dirinya sendiri.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement