Senin 29 Mar 2021 12:43 WIB

PM Australia Rombak Kabinet, Tunjuk Lebih Banyak Perempuan

PM Australia menggambarkan perannya sebagai perdana menteri untuk perempuan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Perdana Menteri Australia Scott Morrison
Foto: EPA-EFE/LUKAS COCH
Perdana Menteri Australia Scott Morrison

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengumumkan perombakan kabinetnya, Senin (29/3) waktu setempat. Hal tersebut menyusul serangkaian tuduhan yang merusak pemerintahannya.

Morrison mengatakan, Linda Reynolds akan meninggalkan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan. Dia akan digantikan oleh Peter Dutton, yang sebelumnya adalah Menteri Dalam Negeri.

Baca Juga

Sementara itu Christian Porter akan diganti dari jabatan Jaksa Agung dan Menteri Hubungan Insdustrial. Dia akan digantikan oleh Mochaelia Cash.

PM Scott Morrison telah menyatakan kabinet barunya dan kementeriannya akan memiliki perwakilan perempuan "terkuat" yang pernah dimiliki kabinet pemerintah Australia. Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne akan memimpin gugus tugas dari peran kementerian yang baru.

Kementerian itu termasuk Keselamatan Perempuan dan Keamanan Ekonomi Perempuan. Morrison menggambarkan perannya sebagai "Perdana Menteri untuk Perempuan".

Karen Andrews dinobatkan sebagai Menteri Dalam Negeri. Sedangkan Anne Ruston akan mengambil peran baru sebagai menteri perlindungan perempuan.

"Tujuan untuk perempuan Australia akan dicapai melalui kolaborasi. Itu akan dicapai melalui mendengarkan, mereka akan dicapai dengan bertindak bersama," kata Morrison sepreti dilansir laman 9 News, Senin (29/3). "Mereka tidak akan dicapai dengan memecah belah orang Australia," ujarnya menambahkan.

Morrison telah merombak kabinetnya untuk kedua kalinya hanya dalam beberapa bulan saat dia terus memerangi skandal pelecehan yang ditujukan kepada anggota partainya sendiri. Morrison terakhir kali merombak kabinetnya pada Desember tahun lalu ketika Menteri Keuangan Mathias Cormann pensiun dari parlemen.

Morrison mengatakan perombakan ulang itu tentang mendapatkan perspektif yang benar setelah gerakan keadilan bagi perempuan. Morrison mengatakan ketika dia pertama kali menjadi Perdana Menteri pada 2019, dia memiliki "jumlah tertinggi" sosok perempuan yang diangkat ke kabinet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement