Kamis 25 Mar 2021 20:05 WIB

Hasto: Presiden Ingin Berdaulat di Bidang Pangan

PDIP telah mengeluarkan instruksi untuk melakukan diversifikasi tanaman.

Hasto: Presiden Ingin Berdaulat di Bidang Pangan. Foto: Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Foto: Istimewa
Hasto: Presiden Ingin Berdaulat di Bidang Pangan. Foto: Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku terinspirasi dengan baju putih yang kerap dipakai Presiden Jokowi saat bekerja dan berkunjung ke pelosok Nusantara. 

"Maka hari ini saya sengaja memakai baju putih, karena ini bajunya Pak Jokowi. Beliau mengungkapkan bagaimana ketika bertemu dengan petani, membuka foodstate, membuat waduk di mana-mana di NTT, Banten dan di seluruh Indonesia. Tidak lain niatan murni beliau agar kita berdaulat di bidang pangan," ujar Hasto dalam webinar yang digelar Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) bertajuk "Impor Beras dan Garam, Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente", Kamis (25/3). Turut hadir sebagai nara sumber Budi Waseso (Kepala Bulog), Suwandi (Dirjen Tanam Pangan) dan Ono Surono (Anggota Komisi IV DPR-RI). 

Baca Juga

Hasto mengatakan dalam menjalankan kebijakan politiknya seorang Menteri Perdagangan itu harus senafas dengan garis politik pangan presiden. 

"Menteri Perdagangan ngotot impor pangan, ngotot impor beras, sementara dari data-data statistik beras kita cukup, ndak perlu impor," tegas Hasto. 

Hasto pun mengingatkan bahwa sejak tahun lalu, PDIP telah mengeluarkan instruksi untuk melakukan diversifikasi tanaman. Ini sebagai upaya PDIP ingin memerkuat jalan berdikari Indonesia Raya. 

"Sejak setahun lalu PDI Perjuangan di bawah arahan Ibu Megawati Soekarnoputri telah memerintahkan tiga pilar partai eksekutif, legislatif dan struktural partai memelopori gerakan menanam. Kita mancanangkan hal tersebut maka sagu, ketela pisang, sukun, talas, porang dan lain-lain kita tanam," urai Hasto. 

Pria kelahiran Yogyakarta inipun menggambarkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri juga menampilkan konsistensi sebagai seorang pemimpin. 

"Sarapan Ibu Mega ada jagung, ada pisang, ada lumpia dan dalamnya sayur-sayur organik, ada telur juga di situ. Jadi Ibu Ketua Umum itu sudah menjalankan pentingnya diversifikasi pangan tersebut," jelas Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement