Kamis 25 Mar 2021 19:05 WIB

BMW Masih akan Kembangkan Mobil Bermesin Konvensional

BMW yakin mobil listrik tak serta merta menggeser kendaraan konvensional.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
BMW. Ilustrasi.
Foto: Reuters
BMW. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Sejumlah negara dan pabrikan mulai merencanakan langkah untuk perlahan meninggalkan mesin konvensional atas pertimbangan lingkungan. Namun, rupanya BMW masih akan melakukan pengembangan mesin konvensional atau internal combustion engine (ICE).

Dilansir dari Road and Track pada Kamis (25/3), CEO BMW, Oliver Zipse mengatakan, saat ini BMW belum memiliki rencana untuk menghentikan pengembangan mesin konvensional. Keputusan itu diambil karena BMW melihat permintaan mobil dengan mesin konvensional masih cukup besar dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga

Meski demikian, bukan berarti pabrikan Jerman ini mengabaikan potensi pasar untuk mobil yang lebih ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya sejumlah produk yang disajikan dalam format hybrid maupun full listrik.

Dari sini terlihat bahwa BMW mencoba menjembatani setiap kebutuhan. Meskipun, BMW sekaligus menunjukan bahwa mobil listrik tidak akan serta merta menggeser kendaraan konvensional dalam waktu singkat.

Saat ini pun, penjualan BMW masih didominasi oleh produk dengan mesin konvensional.

Di satu sisi, saat ini Uni Eropa mulai mempertimbangkan untuk membuat kesepakatan soal pelarangan penjualan kendaraan dengan mesin konvensional. Kesepakatan ini sendiri didorong oleh sembilan negara anggota Uni Eropa.

Hal ini pun direspons oleh European Commission yang kemudian membuat pengajuan regulasi soal pelarangan tersebut. Kemungkinan, regualsi itu akan mulai diterapkan antara tahun 2030 hingga 2035.

Tapi yang pasti, jika regulasi itu mulai diterapkan, maka ini akan memiliki dampak yang paling masif karena akan mencakup 28 negara anggota Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement