Kamis 25 Mar 2021 00:11 WIB

Elon Musk Setuju Beli Mobil Tesla Pakai Bitcoin

Pembelian mobil listrik buatan Tesla kini dapat menggunakan Bitcoin.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Beli Mobil Tesla Bisa Pakai Bitcoin, Disetujui Sama Miliarder Ini! (Foto: Unsplash/JP Valery)
Beli Mobil Tesla Bisa Pakai Bitcoin, Disetujui Sama Miliarder Ini! (Foto: Unsplash/JP Valery)

Beli mobil pakai Bitcoin bukan lagi hal yang mustahil di zaman ini. Miliarder Elon Musk baru saja mengumumkan, pembelian mobil listrik buatan Tesla kini dapat menggunakan Bitcoin.

Melalui akun Twitter, Rabu (24/3/2021), Musk mengatakan, saat ini para pelanggan boleh menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran ketika membeli mobil Tesla.

Baca Juga

"Tesla hanya menggunakan perangkat lunak internal dan sumber terbuka, serta mengoperasikan node Bitcoin secara langsung," ujar Musk.

Baca Juga: Di Tengah Isu Larangan Bitcoin dkk di India, Miliarder Ini Malah 100% Dukung Kripto

Baca Juga: 7 Negara Ini Mau Rilis Uang Digital Nasional, Ikuti Jejak China!

Dengan begitu, Bitcoin yang konsumen bayarkan kepada Tesla akan masuk sebagai mata uang kripto, tidak berubah ke mata uang fiat.

Untuk saat ini, sistem pembayaran itu baru tersedia di Amerika Serikat. Namun, ia mengatakan, "Sistem pembayaran Tesla menggunakan Bitcoin akan tersedia di luar AS akhir tahun ini."

Menuai Kritik Warganet

Di tengah dukungan dan antusiasme terhadap kabar tersebut, sejumlah warganet mengkritik Musk dan Tesla. Salah satu pengguna Twitter berinisial RL menyinggung perihal misi Tesla menciptakan energi terbarukan untuk Bumi.

"Sementara Bitcoin banyak membakar energi secara literal. Saya ingin seseorang menanyakan kepada Musk, apakah tindakan tersebut dan misi perusahaannya tak bertolak belakang?" tanyanya.

Ada pula warganet yang mempertanyakan langkah Tesla dan menyebutnya sebagai hal ide yang terlalu berisiko; inisialnya M.

Ia mengatakan, "Apakah pemegang saham setuju dengan ini? Tampaknya cukup gila untuk menukar semua uang Anda menjadi aset dengan volatilitas tinggi; dtiambah keuntungan modal, waktu transaksi lambat dan biaya lebih tinggi. Itu benar-benat bodoh."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement