Rabu 24 Mar 2021 13:20 WIB

Meksiko dan Amerika Serikat Sepakat Bendung Lonjakan Imigran

Meksiko dan AS membahas penyebab lonjakan imigran

Red: Nur Aini
Migran dari Amerika Tengah, ilustrasi
Foto: AP Photo/Isabel Mateos
Migran dari Amerika Tengah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat senior Meksiko dan Amerika Serikat pada Selasa (23/3) membahas cara menangani "akar penyebab" migrasi Amerika Tengah selama pertemuan yang bertujuan membendung peningkatan penyeberangan perbatasan ilegal ke Amerika Serikat.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengirim utusan termasuk koordinator perbatasan Roberta Jacobson, ke Meksiko untuk membahas lonjakan kedatangan imigran di perbatasan. Pembicaraan awal dimulai di Meksiko pada Selasa dan akan dilanjutkan di Guatemala.

Baca Juga

"Tindakan kemanusiaan disorot untuk mempromosikan, dalam jangka pendek, pembangunan ekonomi inklusif di utara Amerika Tengah untuk mengurangi akar penyebab di balik arus migrasi di kawasan itu," kata kementerian luar negeri Meksiko dalam sebuah pernyataan.

Para pejabat, termasuk Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard, juga membahas mekanisme berbeda untuk migrasi yang "tertib dan aman", dan perlindungan hak asasi manusia, terutama anak-anak, kata kementerian itu. Belum ada komentar langsung dari Gedung Putih tentang hasil pembicaraan tersebut.

Berbeda dengan bahasa diplomatik, Meksiko minggu ini meluncurkan operasi baru penegakan migrasi yang dipimpin oleh polisi dan tentara militer di selatan negara itu untuk mencegah ribuan migran setiap minggu melarikan diri dari resesi ekonomi yang dalam dan kehancuran akibat badai di Honduras dan Guatemala. Ombudsman urusan kemanusiaan pemerintah Meksiko sendiri menuntut agar hak-hak para migran dihormati dalam operasi baru tersebut, di mana tentara dan polisi akan menggunakan pesawat nirawak dan kacamata khusus yang dikenakan pada malam untuk menangkap para migran.

Di Amerika Serikat, para pejabat berjuang untuk menampung dan memproses semakin banyak anak tanpa pendamping, dan banyak dari mereka telah terjebakselama berhari-hari di stasiun perbatasan yang seperti penjara saat harus menunggu penempatan di tempat penampungan yang dikelola pemerintah yang kewalahan.

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sebelumnya pada Selasa (23/3) menegaskan kembali posisinya bahwa Washington harus membantu memacu pembangunan di Amerika Tengah. "Orang tidak pergi ke Amerika Serikat untuk bersenang-senang, mereka pergi karena kebutuhan," kata Lopez Obrador.

"Perlu ada dukungan untuk pengembangan Amerika Tengah dan bagian selatan Meksiko. Khususnya Amerika Tengah."

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement