REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membangun konektivitas kerja sama riset Indonesia dengan Korea Selatan. Dalam Webinar Internasional "Enhancing Indonesia-South Korea Connectivity" Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menyatakan kegiatan ini sebagai kesempatan baik untuk mengajak Korea Foundation dalam memperluas jaringan kerja sama di Indonesia.
"Saya yakin LIPI akan menjadi mitra yang tepat dan hub dari Korea Foundation di Indonesia dan wilayah," kata Handoko dalam keterangannya, Selasa (23/3).
Handoko pun menyebut pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah. Beberapa langkah LIPI yakni membuat skema untuk mempromosikan kegiatan pertukaran dan mobilitas peneliti dan asisten peneliti, mahasiswa magang riset, profesor tamu, dan aktivitas pascadoktoral.
"Semua skema terbuka untuk peneliti dari dalam dan luar negeri. LIPI juga memiliki program penelitian sampingan bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi doktoral di universitas," kata dia lagi.
Duta besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, yang turut hadir mengungkapkan optimismenya akan kolaborasi Indonesia-Korea Selatan. Ia berharap ke depannya kolaborasi mampu melahirkan kerja sama strategis sesuai dengan kebutuhan masyarakat dunia.
"Kita membutuhkan global leadership yang bertanggung jawab, inovasi di bidang politik dan iptek, serta pandangan yang jelas yang mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat. Dan saya percaya, kemitraan strategis Indonesia-Korea Selatan dapat mewujudkan itu semua," kata Umar.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung menyatakan bahwa pertemuan ini adalah kesempatan yang berharga untuk mendiskusikan hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan yang secara berkelanjutan telah berkolaborasi dalam kerja sama strategis di berbagai bidang.
"Saya pun sangat senang dengan perkembangan budaya korea, seperti K-Pop, K-Drama, K-Food dan K-Beauty, yang dapat dinikmati di Indonesia terutama generasi muda," ungkap Park.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
