Senin 22 Mar 2021 10:40 WIB

Pejabat AS Disebut Dekat dengan Perusahaan Teknologi

Pejabat AS disebut hubungan dekat dengan seperti Microsoft, Alphabet, dan Facebook

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pejalan kaki melintasi kantor Microsoft di New York, baru-baru ini.
Foto: AP Photo/Swayne B. Hall
Pejalan kaki melintasi kantor Microsoft di New York, baru-baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejumlah anggota pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pernah memiliki hubungan dekat dengan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft Corp, Alphabet dan Facebook Inc. Hal itu terungkap dari laporan terbaru Gedung Putih.

Dokumen Kantor Etika Pemerintah AS (OGE) yang dilihat kantor berita Reuters Senin (22/3) mengungkapkan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan pernah menjadi penasehat dewan Microsoft dari tahun 2017 hingga bulan Mei tahun lalu. Gajinya 45 ribu dolar AS per tahun.

Baca Juga

Sullivan pejabat yang mengawasi respons terhadap serangan siber ke perangkat lunak Exchange dari Microsoft pada bulan Januari lalu. Dokumen OGE mengungkapkan Sullivan memiliki saham sebesar 50 hingga 100 ribu dolar AS di Microsoft dan Alphabet dan saham sebesar 15 hingga 50 ribu dolar AS di Facebook.  

"(Pejabat seperti Sullivan) adalah pejabat pemerintah berpengalaman yang pengalamannya di sektor swasta di masa lalu bagian dari luas dan beragamnya keahlianya yang dibawa untuk mengabdi di pemerintahan," kata Gedung Putih dalam pernyataannya, Ahad (21/3) kemarin.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Sullivan tidak berpartisipasi dalam keputusan langsung yang berdampak pada Microsoft. Ia juga tidak melakukan kontak apa pun dengan perusahaan tersebut dan sedang berkonsultasi dengan pengacara-pengacara NSC (Dewan Keamanan Nasional) untuk mematuhi syarat-syarat etis.

Dokumen itu pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Associated Press. Sejumlah pejabat tinggi pemerintah Donald Trump juga memiliki hubungan dekat dengan Wall Street, industri minyak, gas, dan real estate. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement