Kamis 18 Mar 2021 11:06 WIB

Erzaldi Siap ke Pengadilan Internasional Jika Lada Dimainkan

Gubernur Erzaldi menyebut lada babel memiliki hukum tetap lewat Indikasi Geografis

Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengirim pesan
Foto: Pemprov Babel
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengirim pesan

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA TENGAH -- Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman mengirim pesan 'peringatan' kepada pihak-pihak asing yang coba-coba berani mempermainkan lada Babel di Pasar Internasional. Bahkan Erzaldi menyebut siap datang ke pengadilan internasional bila menemukan lada Babel berlabel negara lain

 "Kita akan ke Pengadilan Internasional jika ditemukan lada yang berasal dari Babel tetapi berlabelkan negara lain, karena kekuatan kita dari IG (Indikasi Geografis)," kata Gubernur Erzaldi, saat menghadiri penandatanganan kesepakatan bersama pengelolaan keuangan dan pelayanan jasa perbankan serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanaman jahe merah, antara PT Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dan PT Berkah Rempah Makmur, Rabu (17/3), di Koba Kabupaten Bangka Tengah.

Gubernur di hadapan masyarakat dan petani berharap, kecerdasan semua pihak untuk membuat harga lada bisa terus naik dan tidak dipermainkan orang lain. Ia berharap agar bisa terkendali, maka Babel yang memegang kendali.

"Seperti lada, jangan sampai tidak terkendali. Kita harus kembalikan harga Lada Muntok White Pepper ini kembali seperti dulu lagi. Lada di Eropa sudah tidak lagi dikenal berasal dari Babel, sejak tambang rakyat mulai dibuka. Karena lada asal Babel menjadi peluang negara lain untuk dijadikan campuran. Saya tegaskan saya tidak ingin lada kita dicampur-campur orang lain," tegas Bang ER, sapaan akrabnya.

Nah, salah satu upaya pemerintah untuk mengembalikannya adalah dengan indikator geografis dari buku putih yang sudah didapatkan bulan lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement