Rabu 17 Mar 2021 18:03 WIB

IDI: Vaksin AstraZeneca tidak Masalah Didistribusikan

Distribusi vaksin AstraZeneca tengah ditunda meski kedaluwarsanya akhir Mei 2021.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kemenkes menunda distribusi vaksin AstraZeneca
Foto: AP/Valentina Petrova
Kemenkes menunda distribusi vaksin AstraZeneca

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut vaksin AstraZeneca tidak bermasalah untuk didistribusikan karena sejumlah otoritas kesehatan dunia telah mengonfirmasi keamanannya. Pernyataan ini menyusul 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca telah masuk ke Indonesia, Senin (8/3). Namun, distribusinya ditunda. Padahal, masa kedaluwarsanya akhir Mei 2021.

"Vaksin AstraZeneca tidak masalah didistribusikan karena sudah dibantah oleh organisasi kesehatan dunia PBB (WHO), kemudian European Medicines Agency (EMA) yang mengatakan tidak ada masalah," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 IDI Zubairi Djoerban saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/3).

Menurut organisasi kesehatan tersebut, kata Zubairi, orang-orang yang mengalami pembekuan darah bukan karena vaksinnya. Jadi, vaksin ini, kata dia, tidak masalah dibagikan karena aman. "Menurut saya oke saja," ujarnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya resmi menunda pendistribusian vaksin Covid-19 AstraZeneca yang telah tiba di Indonesia. Penundaan sementara dilakukan karena kehati-hatian.

"Penundaan distribusi vaksin AstraZeneca karena lebih pada kehati-hatian, kami mengikuti arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat konferensi virtual Kemenkes, Selasa (16/3).

Kini, dia melanjutkan, BPOM bersama dengan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Itagi) dan para ahli sedang melihat kembali apakah kriteria-kriteria penerima vaksin yang sebelumnya telah dikeluarkan, yaitu vaksin Covid-19 merek Sinovac dari China dan Sinovac produksi Bio Farma juga sama kriterianya dengan vaksin yang juga akan digunakan, yaitu vaksin AstraZeneca.

Kini, pihaknya menunggu proses ini dan tengah melakukan proses pengecekan secara fisik atau quality control. Ini termasuk apakah ada vial yang rusak, apakah ada kemasan yang kondisinya tidak baik.

"Ini dipastikan dulu sebelum kami distribusikan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tempat pelaksanaan vaksinasi. Kami betul-betul menjamin dari segi mutunya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement