Rabu 17 Mar 2021 09:39 WIB

Survei FSGI: 8,27 Persen Guru Tolak Divaksinasi

5 juta guru akan jadi sasaran dari program vaksinasi yang direncanakan selesai Juni.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) - Heru Purnomo
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) - Heru Purnomo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengadakan survei mengenai persepsi guru atas program vaksinasi Covid-19. FSGI mendapati 8,17 persen guru menolak memperoleh vaksinasi. 

Survei tentang “Persepsi Guru Atas Program Vaksinasi” ini diikuti oleh 2.406 guru dari 26 provinsi di Indonesia. "Hasil survei menunjukkan bahwa 91,73 persen guru bersedia divaksinasi dan 8,27 persen guru menolak divaksinasi dengan alasan khawatir efek samping dan ragu pada kualitas vaksinnya," kata Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo dalam keterangan pers yang diterima Republika, Rabu (17/3).

Baca Juga

Heru menyebut sekitar 5 juta guru akan menjadi sasaran dari program vaksinasi yang direncanakan selesai pada Juni 2021. Vaksinasi guru ini sudah dilaksanakan sejak 24 Februari 2021 di Jakarta.

"Secara informal, di lapangan masih ada guru yang ragu-ragu bahkan menolak untuk divaksinasi," ujar Heru.

Kendati demikian, Heru mengapresiasi pemerintah yang telah menetapkan guru sebagai kelompok prioritas tahap kedua pemberian vaksinasi Covid 19. Alasan guru ditetapkan sebagai kelompok prioritas adalah karena guru termasuk kelompok petugas pelayanan publik yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi dalam pekerjaannya. 

"Meskipun siswa belum divaksin, namun pemerintah merencanakan buka sekolah tatap muka usai seluruh guru selesai divaksin pada Juni 2021," ucap Heru.

Baca juga : DPRD DKI Minta Keluarga Divaksin, Ombudsman Panggil Dinkes

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement