Ahad 14 Mar 2021 12:30 WIB

Lembaga Falakiyah NU Tetapkan Awal Sya’ban Hari Senin

Kiai Sirril Wafa mengajak Nahdliyin dan Muslim membaca doa masuk bulan Sya’ban.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Mencari Hilal/Ilustrasi. Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan bahwa awal Sya’ban 1442 Hijriah dalam kalender Islam dimulai pada Senin (15/3) besok.
Foto: AP/Joshua Paul
Mencari Hilal/Ilustrasi. Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan bahwa awal Sya’ban 1442 Hijriah dalam kalender Islam dimulai pada Senin (15/3) besok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan, awal Sya’ban 1442 Hijriah dalam kalender Islam dimulai pada Senin (15/3) besok. Hal ini dikabarkan lewat pengumuman resmi LF PBNU tentang awal Sya’ban 1442 Hijriah dengan nomor 001/LF-PBNU/III/2021 tertanggal 13 Maret 2021.

Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa menjelaskan, warga Nahdliyin telah melaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Sabtu Pon 29 Rajab 1442 H/13 Maret 2021 M. Berdasarkan laporan tiap lokasi rukyat yang menyelenggarakan hilal, menurut dia, seluruh lokasi gagal melihat hilal.

Baca Juga

“Seluruh lokasi gagal melihat hilal. Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Sya’ban 1442 H bertepatan dengan Senin Kliwon 15 Maret 2021 (mulai malam Senin) atas dasar Istikmal,” ujar Kiai Sirril Wafa dalam surat pengumuman yang diterima Republika.co.id, Ahad (14/3).

Dia pun mengucapkan terima kasih atas kontribusi warga Nahdliyin dan partisipasi Nahdliyin dalam penyelenggaraan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Sya’ban ini.

“Jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan keputusan awal bulan Sya’ban 1442 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama khususnya jajaran pengurus di wilayah atau cabangnya masing-masing,” kata Kiai Sirril Wafa.

Kiai Sirril Wafa juga mengajak seluruh Nahdliyin dan masyarakat Muslim untuk membaca doa masuk bulan Sya’ban berikut ini,

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban. Sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”  

Berdasarkan rekapitulasi laporan rukyatul hilal penentuan awal Sya’ban 1441 Hijriah tersebut, setidaknya ada 10 lokasi yang melaporkan tidak dapat melihat hilal. Pertama, LF PWNU Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan gagal melihat hilal di Palopo dengan keterangan cuaca mendung. 

Kedua, di Balikpapan tidak melihat hilal dengan keterangan berawan sebagian. Ketiga, di Ponorogo, Jawa Timur berawan sebagian.

Keempat, di Jember, Jawa Timur tidak melihat melihat dengan cuaca berawan. Kelima, di Blitar, Jawa Timur dengan cuaca berawan. 

Keenam, LF PCNU Kabupaten Gresik gagal melihat hilal di Condrodipo dengan cuaca hujan. Ketujuh, di Kudus, Jawa Tengah melaporkan mendung. Ke delapan, di Semarang dilaporkan mendung tebal.

Kesembilan, PWNU Provinsi DIY melaporkan tidak melihat hilal dengan cuaca mendung. Kesepuluh, LF PWNU Provinsi DKI Jakarta melaporkan gagal melihat hilal di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat dengan keterangan cuaca berawan sebagian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement