Kamis 11 Mar 2021 06:35 WIB

PUPR Selesaikan 263 Sarana Hunian Pariwisata

Rumah warga akan direnovas agar dapat menikmati kue potensi pariwisata.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan renovasi dan rehabilitasi 263 unit rumah yang dibuat menjadi rumah dengan fungsi usaha yang berada di tiga desa yaitu Marinsow, Pulisan, Kinunang, dan satu kelurahan di Pulau Bunaken.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan renovasi dan rehabilitasi 263 unit rumah yang dibuat menjadi rumah dengan fungsi usaha yang berada di tiga desa yaitu Marinsow, Pulisan, Kinunang, dan satu kelurahan di Pulau Bunaken.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan renovasi dan rehabilitasi 263 unit rumah yang dibuat menjadi rumah dengan fungsi usaha. Sarana hunian pariwisata (sarhunta) tersebut berada di di tiga desa yaitu Marinsow, Pulisan, Kinunang, dan satu kelurahan di Pulau Bunaken. 

"Rumah-rumah ini dapat dimanfaatkan sebagai homestay maupun usaha pendukung pariwisata lainnya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (10/3). 

Baca Juga

Selain itu, Kementerian PUPR juga telah selesai menangani peningkatan kualitas terhadap 225 unit rumah tanpa fungsi usaha di sepanjang koridor menuju lokasi KSPN Likupang. Secara total, anggaran renovasi dan rehabilitasi rumah Program sarhunta di Provinsi Sulawesi Utara sebesar Rp 36,60 miliar.

Pemerintah telah menetapkan empat fokus utama kebijakan 2021 yakni pelayanan kesehatan, perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, dan reformasi struktural.  Untuk mendukung pemulihan ekonomi khususnya di sektor pariwisata, Basuki memastikan, Kementerian PUPR terus melaksanakan penataan di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang.

Salah satunya dengan mendorong pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Mendukung Pariwisata atau dikenal juga dengan sarhunta. "Kementerian PUPR akan merenovasi rumah warga agar layak untuk dijadikan homestay di kawasan wisata sehingga masyarakat setempat bukan hanya jadi penonton, tetapi bisa menikmati kue pariwisata,” jelas Basuki. 

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengharapkan program sarhunta dapat mendukung pemulihan pariwisata. Termasuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat yang juga terdampak pandemi Covid-19. 

Kriteria penerima manfaat untuk program sarhunta yakni Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah berkeluarga, memiliki rumah tidak layak huni, dan tanah dengan bukti kepemilikan. "Berpenghasilan paling tinggi senilai batasan penghasilan penerima bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan pembangunan perumahan swadaya, serta berkomitmen untuk mendukung kegiatan pariwisata," jelas Khalawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement