Selasa 09 Mar 2021 18:27 WIB

Habib Luthfi: Ulama Terdahulu tak Hanya Ahli Agama

Sulitnya mengumpulkan catatan sejarah para ulama terdahulu

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
bedah ensiklopedia ulama terpilih indonesia
Foto: republika
bedah ensiklopedia ulama terpilih indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para wali yakni wali songo adalah ulama yang ahli ilmu agama dan ilmu lainnya. Hal ini disampaikan Ra'is 'Am Jam'iyah Ahlu Thariqah al Mu'tabarah an Nahdiyah, Habib Luthfi bin Yahya saat bedah Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia yang diselenggarakan Republika dan Yayasan Amanah Kita secara virtual pada Selasa (9/3).

Habib Luthfi mengatakan, para wali bukan sekedar ulama yang hanya menguasai ilmu agama saja melainkan juga yang ada di dalam ilmu agama yakni keuniversalan agama mampu ditunjukkan kepada umat.

"Beliau-beliau itu (para wali dan ulama terdahulu) ahli ekonomi, ahli pertanian, ahli kedokteran, ahli obat-obatan dan ahli budaya," kata Habib Luthfi saat bedah Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia secara virtual, Selasa (9/3).

Habib Luthfi mengingatkan kehebatan para wali dan ulama terdahulu yang berdakwah di zaman Kerajaan Pajajaran dan Majapahit. Menurut pendapatnya, jauh sebelum zaman para wali, sebenarnya Islam sudah sampai ke Indonesia.

Namun, ia menyayangkan sulitnya mengumpulkan catatan sejarah para ulama terdahulu yang berdakwah Islam rahmatan lil alamin di zaman Pajajaran dan Majapahit. Mereka bisa hidup berdampingan, saling menghargai dan menghormati. Para wali dan ulama terdahulu bisa memberikan solusi dan sangat menguntungkan bagi kerajaan-kerajaan.

"Tapi sayang manuskrip yang lebih jauh (lebih tua) yang kita temukan masih minim," ujarnya.

Habib Luthfi bersyukur dengan adanya Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia. Diharapkan buku tersebut membantu umat bisa melihat perjuangan-perjuangan ulama yang nasionalis dan memiliki wawasan kebangsaan. Kini bisa dilihat sejarah para ulama dalam ensiklopedia tersebut.

"Maka perlu sekali kita lebih jauh melihat hebatnya jasa para beliau (para ulama dan wali) di Republik ini, dan kita masih punya kekayaan-kekayaan yang tidak ternilai harganya karena beliau-beliau di satu sisi mengembangkan ilmu agama, ilmu pengetahuan dan dogma yang ada di dalam Alquran serta keuniversalan yang ada di dalam dogma itu sendiri, sehingga melahirkan tokoh-tokoh intelektual dan ilmuwan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement