Selasa 09 Mar 2021 15:23 WIB

Rutan Kelas 1 Surakarta Kelebihan Kapasitas

Meski over kapasitas, Kepala Rutan menyatakan rutan tersebut masih layak dihuni.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Rutan, ilustrasi
Rutan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Surakarta yang berada di Jalan Slamet Riyadi Solo kelebihan kapasitas. Dari kapasitas 289 orang, saat ini ada 535 tahanan yang menghuni di Rutan tersebut.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meninjau langsung kondisi Rutan Kelas 1 Surakarta, Selasa (9/3). Rutan tersebut menampung tahanan dari tiga wilayah hukum, yakni Solo, Sukoharjo dan Karanganyar.

Kepala Rutan Kelas 1 Surakarta, Urip Dharma Yoga, mengatakan, kunjungan Gibran tersebut untuk melihat langsung kondisi Rutan Kelas 1 Surakarta yang sudah over kapasitas.

Meski over kapasitas, Urip menyatakan rutan tersebut masih layak dihuni. Banyaknya tahanan yang menghuni rutan tersebut lantaran warga binaan berasal dari tiga wilayah hukum.

"Kapasitasnya 289 orang, hari ini diisi 535 orang. Jadi sudah 100 persen lebih. Untuk layak tidur layak huni masih. Kami mengecek untuk tidur 1 meter ke kanan dan 1 meter ke kiri itu masih kosong, masih longgar," jelasnya kepada wartawan.

Kunjungan Wali Kota tersebut juga untuk melihat kegiatan produksi, kegiatan kemandirian warga binaan yang diberikan pelatihan. Gibran berpesan agar kegiatan produksi warga binaan lebih ditingkatkan. "Terus beliau menyampaikan juga untuk menjaga keamanan di Rutan Kelas 1 Surakarta untuk menjaga kekompakan agar tidak terjadi keributan," imbuh Urip.

Gibran juga mendukung penambahan sarana edukasi warga binaan dari hal kesenian dan budaya dan kerajinan untuk keterampilan warga binaan.

Di sisi lain, Rutan tersebut terletak di pusat perekonomian Kota Solo. Sehingga, cukup disayangkan jika hanya digunakan untuk rutan. Karenanya, sejak beberapa tahun lalu sudah ada wacana untuk merelokasi rutan.

"Kalau masalah rislah dengan Pemkot itu sudah lama sekali. Dari zaman dahulu tapi belum sempat terealisasi. Jadi nanti akan dibicarakan lebih lanjut untuk rislah. Kalau zaman dulu informasinya di Mojosongo dan Semanggi, tapi kan sudah mulai padat itu," ucap Urip.

Sementara itu, Gibran menyatakan telah melakukan diskusi dengan kepala rutan terkait masalah over kapasitas. Hal itu akan dibicarakan lebih lanjut untuk dicari solusinya. "PR-nya masalah over kapasitas. Nanti akan kami bicarakan lebih detail lagi," ujar Gibran.

Selain itu, Gibran mengaku melihat berbagai alat produksi yang ada di dalam rutan. "Ada alat jahit, alat sablon, handicraft juga. Ini kan luar biasa sekali pembinaan di Rutan Surakarta ini. Ke depan mungkin bisa ditingkatkan lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement