Senin 08 Mar 2021 23:40 WIB

PPKM Diperpanjang, Kampung Tangguh di Tangerang Diperbanyak

untuk meningkatkan kekuatan menekan kasus Covid-19

Rep: Eva Rianti/ Red: Muhammad Akbar
Seorang calon penumpang diukur suhu tubuhnya sebelum memasuki Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat, total pengguna KRL Commuter Line selama sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-17 Januari 2021 turun tiga persen menjadi 2,29 juta orang dibandingkan sebelum penerapan PPKM sebanyak 2,37 juta orang antara 4-10 Januari 2021.
Foto: FAUZAN/ANTARA
Seorang calon penumpang diukur suhu tubuhnya sebelum memasuki Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat, total pengguna KRL Commuter Line selama sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-17 Januari 2021 turun tiga persen menjadi 2,29 juta orang dibandingkan sebelum penerapan PPKM sebanyak 2,37 juta orang antara 4-10 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dari 9 Maret hingga 22 Maret 2021. Perpanjangan dilakukan mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat yang melanjutkan penerapan PPKM mikro jilid ke-3 tersebut.

"Kami mendukung perpanjangan dan kita sudah mempersiapkan PPKM skala RW di lokasi-lokasi yang memang merupakan lokasi zona merah penyebaran Covid-19," ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat dihubungi, Senin (8/3).

Zaki mengatakan, pada perpanjangan PPKM mikro kali ini, pihaknya akan memperbanyak kampung tangguh di tingkat RW di wilayah Kabupaten Tangerang.

Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan menekan kasus Covid-19 sekaligus melakukan pengawasan dari tingkat bawah.

"Nanti akan kita perbanyak kampung tangguh tingkat RW mana kala PPKM ini diberlakukan maka kampung tangguh di tingkat RW yang nanti menjadi garda terdepan melawan Covid-19," jelasnya.

Menurut Zaki, Perpanjangan PPKM mikro diperlukan lantaran masih cukup intens adanya interaksi masyarakat di wilayah Tangerang Raya dengan DKI Jakarta.

"Interaksi masyarakat terutama di zona merah ini di wilayah Kabupaten Tangerang masih banyak ke Jakarta, jadi baik juga diperpanjang PPKM mikro ini, terlebih di DKI Jakarta agar penyebaran Covid bisa benar-benar ditekan," terangnya.

Dia menambahkan, dalam mengevaluasi penerapan PPKM mikro, dia menyebut cukup efektif karena saat ini Kabupaten Tangerang sudah memasuki zona kuning atau wilayah dengan risiko rendah penyebaran Covid-19.

"Alhamdulillah dengan adanya PPKM mikro ini kita masuk ke zona kuning dari zona oranye. PPKM ini bisa dibilang berhasil, makanya diperpanjang lagi," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement