Ahad 07 Mar 2021 18:50 WIB

Strategi Produsen Hijab Rabbani Hadapi Produk Impor

Bersaing dengan produk impor di era market place sulit dihindari.

Rep: iit septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu model hijab Rabbani.
Foto: Foto : Istimewa
Salah satu model hijab Rabbani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk impor semakin marak masuk ke Indonesia, terutama melalui e-commerce. Sejumlah produk lokal pun harus menyiapkan strategi agar dapat bersaing.

Sektor fashion hijab pun tak luput dari gempuran produk asing. Produsen hijab lokal Rabbani mengaku, bersaing dengan produk impor sulit dihindari.

Baca Juga

"Untuk menghadapi produk impor yang semakin marak setelah masuknya era Market place sangat susah dihindari. Sebab, memang kerannya dibuka lebar," ujar Asisten Direktur Promo dan Marketing Rabbani Ridwanul Karim kepada Republika.co.id, Ahad (7/3.

Maka, kata dia, perusahaan melakukan berbagai strategi. Di antaranta memperkuat brand atau merek dagangnya dari sisi emotional value.

"Karena kalau bersaing langsung dengan fungsional value jelas berat bagi kita. Sebab di sini, kekuatan harga yang bermain, tapi ketika kita berbicara emotional value, mereka tidak bisa menggantikannya," tutur pria yang akrab disapa Iwang tersebut.

Ia menambahkan, kampanye benci produk asing yang digagas oleh Presiden Joko Widodo juga sedikit membantu menyadarkan masyarakat Indonesia mengenai pentingnya belanja produk lokal. "Dengan belanja produk lokal, akan sangat membantu perputaran roda ekonomi nasional, khususnya para UKM (Usaha Kecil Menengah). Hal itu karena, produk-produk kita ada pula yang bekerja sama dengan para pelaku UKM," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, kondisi bisnis rabbani masih bisa bertahan dalam kondisi serba kurang menguntungkan ini. "Apalagi bagi kami yang bergerak di bidang retail kondisi saat ini begitu berat, karena hulu dan hilirnya tersumbat," kata Iwang.

Supaya tetap dapat bertahan, sambungnya, Rabbani berupaya terus berkreasi sekaligus bertumbuh. Dk antaranya dengan memperkuat jaringan sekaligus percepatan dalam pengembangan online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement