Ahad 07 Mar 2021 21:07 WIB

Studi Sebut Pengguna Internet Prancis Paling Membenci Iklan

Prancis menduduki puncak daftar negara dengan minat terbesar pada pemblokir iklan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Internet. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Internet. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menurut studi global tentang negara-negara yang paling ingin memblokir iklan internet, pengguna internet di Prancis paling membenci iklan daring. Prancis menduduki puncak daftar negara dengan minat terbesar pada pemblokir iklan.

Dilansir dari Malay Mail, Ahad (7/3), studi yang diterbitkan oleh penyedia VPN Surfshark, menemukan rata-rata 579 pencarian untuk perangkat lunak pemblokir iklan per 100 ribu pengguna internet Prancis. Ini adalah yang tertinggi di dunia, diikuti oleh Swedia dan Denmark. Faktanya, Eropa adalah hotspot khusus bagi pembenci iklan daring.

Baca Juga

Lituania, Yunani, Belgia dan Norwegia semuanya mencetak lebih dari 400 pencarian pemblokir iklan per 100 ribu pengguna internet. Sebaliknya, orang Amerika tampaknya lebih toleran terhadap iklan daring. Amerika Serikat berada di urutan ke-123 dalam peringkat global dengan 300 penelusuran per 100 ribu pengguna internet.

Di ujung skala yang berlawanan, pengguna web di Afrika tampak cukup santai tentang iklan daring, meskipun mungkin juga ada kesadaran yang kurang tentang solusi tersedia untuk memblokir iklan internet. Nigeria tampaknya menjadi negara yang paling toleran dalam hal iklan daring. Hanya satu penelusuran per 100 ribu pengguna dan juga tingkat yang rendah di Republik Demokratik Kongo dan Burkina Faso.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, Surfshark menganalisis pencarian Google untuk pemblokir iklan utama. Penyedia VPN kemudian membagi jumlah pencarian Google bulanan dengan jumlah pengguna internet di setiap negara dan dikalikan dengan 10 ribu agar hasilnya lebih mudah dibandingkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement