Ahad 07 Mar 2021 14:28 WIB

Bukan Pedagang Tanah Abang Ikut Vaksinasi? Ini Kata Pemprov

Pemprov DKI akan cek jika ditemukan pedagang lain ikut divaksin di Pasar Tanah Abang

Rep: Febryan A / Red: Andi Nur Aminah
Orang-orang menunggu untuk menerima vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal untuk pedagang dan pekerja di Pasar Tanah Abang di Jakarta (ilustrasi)
Foto: AP/Tatan Syuflana
Orang-orang menunggu untuk menerima vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal untuk pedagang dan pekerja di Pasar Tanah Abang di Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan memeriksa kebenaran informasi bahwa ada orang yang bukan pedagang di Pasar Tanah Abang yang ikut divaksinasi Covid-19. Berdasarkan data sejauh ini, kata dia, semua yang ikut memang pedagang di Tanah Abang.

"Kalau nanti ditemukan bukan pedagang pasar, nanti akan kita cek. Kita akan evaluasi, kita akan periksa lebih lanjut apa memang terjadi orang-orang yang bukan pedagang pasar menyusup, umpamanya, masuk dan sebagainya," kata Ariza kepada wartawan di GOR Baseball Rawamangun, Jakarta Timur, Ahad (7/3).

Baca Juga

Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum menerima laporan terkait hal tersebut. "Sejauh ini saya belum terima laporan, bahwa semuanya yang kita berikan sesuai dengan data yang kami terima, (yakni) fasilitas tenaga kesehatan, kemudian pedagang pasar, ada lansia, dari unsur pendidikan, wartawan, semuanya sesuai," ujarnya.

Sebelumnya beredar informasi bahwa pedagang dari pasar lain ikut divaksin di Pasar Tanah Abang. Padahal vaksinasi di pasar yang berlokasi di Jakarta Pusat itu hanya untuk pedagang di sana.

Di lain sisi, pelaksanaan vaksinasi di Tanah Abang diketahui sempat ricuh. Pada Senin (22/2) dan Selasa (23/2), ratusan pedagang berkerumun dan bahkan cekcok dengan petugas agar dapat jatah vaksin. Kementerian Kesehatan pun menghentikan vaksinasi selama sehari, tepatnya Rabu (24/2).

Koordinator Vaksinasi Pedagang Tanah Abang, Siti Khalimah, mengatakan, selain buruknya komunikasi publik kepada pedagang, kericuhan terjadi karena alur vaksinasi yang diterapkan. Pada Senin dan Selasa, vaksinasi digelar tanpa kupon. Walhasil pedagang datang berduyun-duyun ke lokasi vaksinasi di jam yang sama.

"Kita istirahat sehari, Rabu ini, untuk menata ulang alur vaksinasi. Besok (Kamis) Insya Allah kita mulai vaksinasi lagi dengan sistem baru," kata Siti yang merupakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza pada Dirjen P2P Kemenkes itu, kepada Republika.co.id, Rabu (24/2).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement