Sabtu 06 Mar 2021 18:57 WIB

Demokrat Riau: Moeldoko tak Sah, Kami Setia ke AHY

Pengangkatan Moeldoko melalui proses yang tidak sah.

Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Foto: Antara
Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Provinsi Riau, Asri Auzar, menentang pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3). Ia menyatakan pengangkatan Moeldoko melalui proses yang tidak sah.

"KLB ini tidak sah karena unsur yang dipakai tidak memenuhi syarat. Tidak mendapat dukungan dari Ketua DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia. Apalagi KLB ini digelar oleh internal dan eksternal partai, makanya saya katakan KLB tersebut ilegal. Kegiatan tersebut ilegal karena bertentangan dengan AD/ART Partai Demokrat," ucap Asri Auzar di Pekanbaru, Sabtu.

Baca Juga

Dalam KLB tersebut, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Moeldoko mengalahkan Marzuki Alie, setelah nama keduanya diajukan peserta KLB dalam sidang yang dilakukan pada saat itu.

Ditanya perihal KLB yang telah terlaksana dan mengeluarkan hasil, Asri menyebutkan pihaknya tetap pada pendirian awal, yakni berada pada garis komando dan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).Bahkan Asri memastikan bahwa seluruh ketua DPC dan DPD Partai Demokrat se-Indonesia, bulat menyatakan kesetiaan bersama AHY. Termasuk Provinsi Riau yang sedari awal berkomitmen menjadi garda terdepan mengawal kepemimpinan AHY.

 

"Bahkan beberapa waktu lalu kami sudah melakukan cap darah. Artinya apa, jiwa dan raga kami sudah kami serahkan untuk Ketum AHY yang memimpin Demokrat secara sah dan legal menurut ketentuan perundangan yang berlaku," tutur-nya.

Terkait adanya informasi yang menyebutkan kader demokrat di Riau menghadiri kegiatan KLB, Asri membantah dan menyebut informasi yang beredar adalah berita bohong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement