Advertisement

SMA Pradipta Nusantara Gandeng Northern Illinois University

Sabtu 06 Mar 2021 17:17 WIB

Red: Stevy maradona

SMA Pradita Dirgantara satu satunya SMA yang bekerjasama dengan NIU.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- SMA Pradita Dirgantara mengadakan Program The Educate Global Indonesia Virtual Kick-Off bersama dengan Northern Illinois University (NIU) Chicago pada Sabtu (6/3) melalui aplikasi zoom. Program ini merupakan program yang di gagas oleh NIU bersama dengan KBRI Wasington DC dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang memiliki tujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan di tingkat SMA.

Hadir dalam kegiatan ini Dr Popy Rufaidah, selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Washington DC, Dr Eric Jones selaku Penjabat Direktur, Pusat Kajian Asia Tenggara, Northern Illinois University, Dr Laurie Elish-Piper, selaku Dekan, Sekolah Tinggi Pendidikan, Northern Illinois University, Dr James Cohen, selaku Associate Professor, ESL / Pendidikan Bilingual, para guru dari NIU, guru-guru dan siswa-siswi SMA Pradita Dirgantara.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Ibu Inong Fadjar Prasetyo selaku wakil ketua Yasarini. Dalam sambutannya, Ibu Inong menyampaikan rasa bangga dan terhormat karena NIU telah menyambut baik program ini. Beliau berharap bahwa nantinya SMA Pradita Dirgantara dapat menjadi icon pendidikan lanjutan yang ada di Indonesia yang memiliki visi menjadi sekolah berasrama serta memiliki reputasi di Tingkat Internasional dengan tetap memegang teguh budaya bangsa yang luhur. 

“Kami berkomitmen untuk dapat menciptakan lulusan yang dapat menjadi pemimpin dunia. Sekolah kami merupakan sekolah magnet yang fokus pada pendidikan dasar, untuk mencapai visi kami menjadi sekolah yang diakui secara internasional maka tidak dapat dihindari bahwa kami perlu memiliki kemitraan yang kuat dengan lembaga-lembaga luar negeri," kata dia, dalam rilis yang diterima pers, Sabtu.

 

"Kami senang dapat bermitra dengan Nothern Illinois University melalui program-program Educate Global Indonesia yang memberikan kesempatan besar untuk para siswa kami dan juga para guru kami, sehingga mereka dapat merasakan pengalaman berada dalam komunitas Internasional dimana mereka dapat belajar bahasa inggris dan berinteraksi langsung dengan orang asing yang budaya dan latar belakangnya berbeda dari mereka dan pada kesempatan yang sama mereka dapat mengasah global competence dengan baik," lanjut Ibu Inong.

Dr Popy Rufaidah, selaku atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia, untuk Washington DC dalam sambutannya mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Yayasan Ardhya Garini yang telah memberikan spirit yang luar biasa dalam kegiatan ini. Spirit tersebut memberikan kekuatan bagi semua untuk terus berkarya. Tak lupa dalam sambutannya beliau juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Prof Eric. Prof Eric merupakan seorang Indonesianis yang mencintai Indonesia. Adalah anugerah yang besar karena kecintaan orang amerika terhadap bangsa Indonesia merupakan suatu hal yang sangat langka. 

Kabar gembira lainnya di sampaikan oleh Dr Popy, beliau menyampaikan bahwa SMA Pradita Dirgantara merupakan satu-satunya sekolah yang pertama kali mendapatkan kesempatan untuk dapat menjalankan program bersama dengan NIU. 

Dr Popy dalam paparannya menyampaikan bahwa minat orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke Amerika menempati posisi ke-19. Oleh karena itu, Amerika berupaya meningkatkan jumlah ketertarikan orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke Amerika dengan mengadakan program-program seperti Angklung goes to School, memberikan beasiswa melalui LPDP dan masih banyak lagi. Selain itu Dr Popy menjelaskan bahwa di Amerika terdapat suatu hal baru yang di namakan "Pasukan Antariksa”, Dr Popy berharap “Pasukan Antariksa” juga dapat hadir di SMA Pradita Dirgantara sebagai mata pelajaran yang pastinya akan sangat menarik untuk di ajarkan.

 “SMA Pradita Dirgantara berada di bawah naungan TNI AU, mungkin hal ini bisa dimasukkan kedalam kurikulum yang ada di SMA Pradita Dirgantara karena ada program di NASA yang dapat kita lihat setiap hari.”, kata Dr Popy

Dr Eric Jones, Dr Laurie Elish-Piper, dan juga Dr James Cohen menyatakan perasaan hormat dan bangga dapat bekerja sama dengan kolega-kolega hebat di Indonesia salah satunya adalah dengan SMA Pradita Dirgantara. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan membagi ruang zoom kedalam beberapa kelas. Salah satu kelas yang ada memulai pembelajaran dengan melatih siswa-siswi untuk dapat memperkenalkan diri mereka dalam bahasa Inggris.

Diakhir acara Ibu Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Yasarini, mengucapkan rasa terima kasih karena telah terselenggaranya acara ini. Beliau berharap program Educate-Global bisa terselenggara secara offline di SMA Pradita Dirgantara. 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 

IN PICTURES