Sabtu 06 Mar 2021 03:34 WIB

Amankan Bahan Baterai Lithium,Tesla Jadi Mitra Tambang Nikel

Kaledonia Baru adalah produsen nikel terbesar keempat di dunia

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Tesla
Foto: EPA
Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, PALO ALTO--Tesla telah memutuskan untuk menjadi mitra teknis di tambang nikel, yang dibutuhkan untuk baterai lithium-ion mobil listrik. Perusahaan mobil Elon Musk ini juga akan membeli nikel dari tambang Goro di pulau kecil Pasifik Kaledonia Baru untuk mengamankan pasokannya dalam jangka panjang.

Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pasokan nikel di masa depan. Kaledonia Baru adalah produsen nikel terbesar keempat di dunia, yang mengalami kenaikan harga sebesar 26 persen dalam setahun terakhir, dilansir di BBC, Jumat (5/3)."Nikel adalah perhatian terbesar kami untuk meningkatkan produksi sel lithium-ion," kata Musk di Twitter bulan lalu.

Cadangan nikel Kaledonia Baru yang besar sangat penting bagi perekonomian lokal, dan tambang Goro, di selatan pulau, berpotensi menjadi salah satu penghasil nikel terbesar di dunia.

Tesla akan terlibat dalam kemitraan teknis dan industri untuk membantu produk dan standar keberlanjutan bersama dengan mengambil nikel untuk produksi baterainya, menurut perjanjian tersebut. Produsen mobil listrik tersebut akan memainkan peran konsultan teknis dalam desain dan peningkatan proses pembuatan. 

Meski Tesla tidak akan memiliki saham ekuitas, kemitraannya di tambang memberikannya kendali yang lebih besar atas rantai pasokan baterai listriknya saat meningkatkan produksi.

Nikel sebagian besar ditambang di Rusia, Kanada, Kaledonia Baru dan Indonesia. Terutama digunakan untuk membuat baja tahan karat. Pertumbuhan kendaraan listrik telah mendorong bertambahnya permintaan logam baru. Pengayaan nikel, terutama bagi penggunaan tenaga listrik berbahan bakar batu bara, dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan dan kesehatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement