Jumat 05 Mar 2021 22:56 WIB

Menag Islam Pro Masjid Babri Dihancurkan Didesak Mundur

Menteri Agama pendukung Masjid Babri India dihancurkan didesak mundur

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama pendukung Masjid Babri India dihancurkan didesak mundur, Ilustrasi Masjid Babri ndia
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
Menteri Agama pendukung Masjid Babri India dihancurkan didesak mundur, Ilustrasi Masjid Babri ndia

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI—Sehari setelah Ketua Menteri India, Uddhav Thackeray, mengatakan partainya bangga dikaitkan dalam proyek penghancuran masjid Babri, Pemimpin Partai Samajwadi Abu Asim Azmi menuntut Menteri Agama Islam untuk mengundurkan diri. 

Pernyataan ini memancing komentar pemimpin Kongres Sanjay Nirupam yang menanyakan apakah pernyataan menteri utama adalah bagian dari program pembentukkan pemerintahan Maharashtra Vikas Aghadi (MVA).

Baca Juga

Thackeray membalas, dengan mengatakan bahwa sementara semua orang tutup mulut, setelah pembongkaran Masjid Babri, ayahnya dan pendiri Shiv Sena, almarhum Balasaheb Thackeray, mengakuinya dan berbangga diri atas keterlibatannnya dalam penghancuran tempat ibadah umat Muslim itu. "Dia telah mengatakan bahwa jika Shiv Sanik telah menghancurkan bangunan itu, dia bangga pada mereka," kata Thackeray yang dikutip di Hindustan Times, Jumat (5/3).

Disisi lain, Azmi, yang selama ini mendukung pemerintah MVA ketika dibentuk pada November 2019, justru sangat keberatan dengan pidato tersebut. “Pernyataan dan pidato politik Thackeray di Majelis sangat tidak pantas. Jangan lupa, pemerintah berkewajiban mengikuti CMP yang dibentuk pemerintah,” ujarnya.

Nirupam juga mengecam para pemimpin dari partai yang berkuasa karena bungkam atas pernyataan itu. “Sementara Thackeray membuat pernyataan, Kongres, menteri NCP dan MLA yang duduk di sebelahnya terus menikmatinya, tanpa memberikan pengakuan,” cuitnya.

Sementara itu. para menteri Kongres dan NCP memilih untuk tidak bereaksi. Ketua Kongres Maharashtra Nana Patole mengatakan bahwa dia tidak akan berkomentar tentang hal itu.

Sumber: hindustantimes

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement