Jumat 05 Mar 2021 17:24 WIB

Dindikbud Tangsel Harap Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021

Infrastruktur sekolah dan vaksinasi Covid-19 para pendidik harus dipersiapkan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Endro Yuwanto
Sekolah Pembelajaran Tatap Muka (ilustrasi).
Foto: Republika/Mgrol100
Sekolah Pembelajaran Tatap Muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG –- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tangsel akan dimulai pada Juli 2021 sesuai dengan arahan dari Kemendikbud. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Taryono.

“Kami ikuti kebijakan pemerintahan pusat dilaksanakannya PTM pada tahun ajaran baru 2021/2022, yaitu pada Juli 2021. Mudah-mudahan mencapai ke sana, terutama status Covid-19 emakin melandai dan saat ini juga sudah zona kuning, semoga segera zona hijau,” ujar Taryono saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangsel, Jumat (5/3).

Taryono menjelaskan, yang perlu dipersiapkan setidaknya ada dua, yakni kesiapan infrastruktur sekolah dan penyelesaian vaksinasi Covid-19 bagi para pendidik dan tenaga kependidikan. Terkait dengan kesiapan infrastruktur sekolah, Taryono mengeklaim hingga saat ini sudah siap secara keseluruhan. Di antaranya ketersediaan wastafel air mengalir, sabun, thermo gun, serta fasilitas penunjang seperti tanda panah alur pergerakan siswa.

“Termasuk juga skema pembelajaran sudah kami siapkan. Ketika akan dilaksanakan PTM, maka tetap prokes dengan jumlah siswa maksimal 50 persen, bahkan kami sepakati hanya sepertiga saja siswa yang masuk, sementara dua pertiga tetap belajar dari rumah,” jelas Taryono.  

 

Sementara itu, terkait dengan vaksinasi para pendidik dan tenaga kependidikan, prosesnya masih berlangsung. Data Disdikbud menunjukkan ada lebih dari 14 ribu guru yang divaksin pada pelaksanaan vaksinasi tahap dua. “Data Dapodik (Data Pokok Pendidikan) terakhir yang kami punya ada 14.214 guru yang terdaftar vaksinasi, itu berlangsung dari 2 Maret dan rencana terakhir sampai 16 Maret,” terangnya.

Puluhan ribu guru tersebut, kata Taryono, merupakan guru-guru TK, SD, dan SMP di Kota Tangsel yang menjadi kewenangan bagi Dindikbud dalam menyediakan vaksinasi. Sementara itu, untuk tingkat menengah, seperti SMA dan SMK serta pendidikan khusus, diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Banten. “Perguruan tinggi juga kewenangan kami, tapi jadwalnya belum ada karena memang vaksin datangnya bertahap sehingga pelaksanaannya bertahap,” jelas dia.

Taryono menambahkan, nantinya dalam menyongsong pembelajaran tatap muka, pihaknya akan kembali menggelar simulasi ulang untuk semakin memantapkan kesiapan. Namun, dia menegaskan, pada akhirnya pelaksanaannya juga akan tergantung pada orang tua siswa terkait dengan perizinan bagi anak-anak dalam mengikuti PTM di tengah pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement