Jumat 05 Mar 2021 10:57 WIB

Go Public Langkah Positif Perusahaan Bangkit Usai Pandemi

Sebelum melakukan IPO perusahaan harus memiliki persiapan yang matang.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Initial public offering / penawaran saham perdana
Foto: Republika.co.id
Initial public offering / penawaran saham perdana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) merupakan langkah positif untuk mengembangkan perusahaan pasca-pandemi. Sebab langkah ini memberikan akses pendanaan beragam, murah, serta dapat meningkatkan pelaksanaan good corporate governance.

Head of Consulting & Senior Partner RSM Indonesia Angela Indirawati Simatupang mengatakan langkah tersebut juga dapat meningkatkan kinerja dan valuasi perusahaan. "Bisnis dapat semakin berkembang melalui pendanaan IPO. Dalam hal ini RSM menilai IPO sebagai langkah positif bagi pengembangan perusahaan pasca-pandemi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (5/3).

Baca Juga

Kendati demikian, lanjut dia, sebelum melakukan IPO perusahaan harus memiliki persiapan yang matang. Perencanaan yang baik bisa meminimalkan dampak dari kejutan yang berpotensi tidak menyenangkan.

Berdasarkan pengalaman RSM, kata dia, perusahaan yang melakukan penilaian kesiapan pra-IPO (Pre-IPO readiness assessment) secara penuh, yaitu mencakup area akuntansi dan pelaporan, strategi perusahaan dan keuangan, tata kelola (governance), pengendalian internal, peraturan, proses manajemen risiko, dan pajak, adalah mereka yang paling siap untuk menangani kompleksitas transaksi IPO.

"Persiapan yang matang dan didukung oleh mitra yang tepat akan membantu kesuksesan rencana IPO perusahaan," ucapnya.

Angela menjelaskan sebuah perusahaan dianggap siap untuk IPO bila telah menyanggupi persyaratan IPO, mendapatkan persetujuan dari para shareholders, memiliki roadmap yang lengkap dan mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melibatkan pihak ketiga seperti underwriter dan profesi penunjang.

“Perjalanan menuju IPO melibatkan kondisi finansial perusahaan, perpajakan, akuntansi dan audit, serta restrukturisasi sehingga perusahaan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah,” jelasnya.

Sementara Direktur Bank Nationalnobu Hendra Kurniawan menambahkan sebagai perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) banyak manfaat positif yang dirasakan oleh perusahaan.

"Dengan menjadi perusahaan terbuka, Bank Nationalnobu merasakan akses pendanaan yang lebih luas dan terbuka, baik itu dari sisi nasabah, stakeholders, dan investor, juga dirasakan peningkatan competitive advantage," ujar Hendra.

RSM Indonesia berkolaborasi dengan BEI menyelenggarakan acara Road to IPO yang diikuti oleh berbagai perusahaan di Indonesia serta mitra RSM Indonesia. Pada kegiatan tersebut, peserta diberikan gambaran mengenai proses IPO dan persiapannya dan bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pasar modal Indonesia di tengah pandemi Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement