Jumat 05 Mar 2021 06:18 WIB

Wiku: Lebih dari 50 Persen Daerah Masuk Zona Oranye

Di 2021 hanya tersisa 4 kabupaten kota tanpa kasus dan 4 kabupaten kota tak terdampak

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memaparkan perkembangan Covid-19.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memaparkan perkembangan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, lebih dari 50 persen atau sebanyak 277 dari 514 kabupaten kota di Indonesia masuk dalam zona oranye per 28 Februari. Satgas mencatat, perkembangan zonasi risiko di Indonesia cenderung mengarah pada perpindahan ke zona oranye atau daerah dengan risiko sedang.

“Tentunya keadaan ini harus segera kita perbaiki. Kabupaten kota yang sudah berbulan-bulan berada di zona oranye, mohon untuk segera berbenah dalam penanganan Covid-19,” kata Wiku saat konferensi pers.

Wiku mengatakan, pada awal terjadinya pandemi, daerah dengan zona hijau tercatat masih cukup banyak. Namun, jumlah daerah ini semakin berkurang hingga pada Februari 2021 hanya tersisa empat kabupaten kota tanpa kasus dan empat kabupaten kota tidak terdampak.

Selain itu, perkembangan daerah dengan zona oranye yang pada awalnya terlihat hanya mendominasi di Pulau Jawa dan beberapa di Kalimantan serta Sumatera, kemudian menunjukan peningkatan yang sangat signifikan hingga Desember 2020. Di seluruh pulau di Indonesia pun didominasi oleh daerah dengan zona risiko oranye.

 

“Kemudian zona oranye perlahan menurun hingga di Februari 2021 zona oranye tidak lagi mendominasi di Pulau Sumatera dan Papua, meskipun jumlahnya tetap mendominasi,” ujar dia.

Wiku mengingatkan, zona oranye bukanlah zona risiko yang aman. Karena itu, dia meminta, kepala daerah dan juga masyarakat agar berusaha keluar dari zona ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement