Kamis 04 Mar 2021 19:26 WIB

Rumah Zakat Salurkan Bantuan dan Pendampingan Pelaku Usaha

Relawan menyalurkan modal usaha yang dialokasikan untuk belanja bahan baku

Pandemi Covid-19 membuat para pelaku usaha membutuhkan suntikan modal guna bertahan dalam situasi yang sulit ini. Oleh sebab itu , Rumah Zakat tetap konsisten membersamai para pelaku usaha ditengah pandemi dengan program penyaluran modal usaha. Bukan tanpa sebab, namun modal usaha dapat menjadi stimulus yang tepat agar para pelaku usaha tetap bertahan, bahkan dapat melesatkan usaha mereka.
Foto: istimewa
Pandemi Covid-19 membuat para pelaku usaha membutuhkan suntikan modal guna bertahan dalam situasi yang sulit ini. Oleh sebab itu , Rumah Zakat tetap konsisten membersamai para pelaku usaha ditengah pandemi dengan program penyaluran modal usaha. Bukan tanpa sebab, namun modal usaha dapat menjadi stimulus yang tepat agar para pelaku usaha tetap bertahan, bahkan dapat melesatkan usaha mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK--Pandemi Covid-19 membuat para pelaku usaha membutuhkan suntikan modal guna bertahan dalam situasi yang sulit ini. Oleh sebab itu , Rumah Zakat tetap konsisten membersamai para pelaku usaha ditengah pandemi dengan program penyaluran modal usaha. Bukan tanpa sebab, namun modal usaha dapat menjadi stimulus yang tepat agar para pelaku usaha tetap bertahan, bahkan dapat melesatkan usaha mereka.

Inilah yang dilakukan Relawan Rumah Zakat yang terus mendampingi penerima manfaatnya yaitu Sukarji seorang pedagang krupuk Uyel dan bawang di desa Sumberwindu, kecamatan Brebek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Untuk membantu Sukarji, relawan menyalurkan modal usaha yang selanjutnya dialokasikan untuk belanja bahan baku produksi krupuk seperti krecek krupuk, bawang putih dan minyak goreng, Rabu (17/2). Tidak hanya penyaluran modal usaha saja, relawan juga memberikan motivasi dan saran untuk kemajuan usaha Sukarji.

Berkat pendampingan dan stimulus bantuan modal usaha yang diberikan Rumah Zakat, krupuk milik Sukarji tetap bertahan di tengah persaingan usaha yang ketat. Ke depan, relawan akan terus memberikan motivasi agar senantiasa mempertahankan kualitas bahan dan produksi krupuk Sukarji. Kapasitas produksi krupuk Sukarji setiap harinya mencapai 300-400 ikat krupuk dan dijual dengan harga Rp 1.500 - 2.000 per bungkusnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement