Kamis 04 Mar 2021 18:05 WIB

Project Based Learning, Solusi belajar Anak Usia Dini

Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran inovatif yang melibatkan kerja proyek

Untuk anak-anak usia dini, pembelajaran paling cocok yang bisa diterapkan di masa pandemi adalah project based learning (PJBL) atau pembelajaran berbasis proyek.
Foto: SIT Nurul Fikri
Untuk anak-anak usia dini, pembelajaran paling cocok yang bisa diterapkan di masa pandemi adalah project based learning (PJBL) atau pembelajaran berbasis proyek.

REPUBLIKA.CO.ID, Sesuai surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19, sistem pendidikan di Indonesia dialihkan menjadi pembelajaran daring. Untuk anak-anak usia dini, pembelajaran paling cocok yang bisa diterapkan di masa pandemi adalah project based learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek.

PjBL adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran seperti tertuang dalam Permendikbud No 20 tahun 2014. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran inovatif yang melibatkan kerja proyek dimana peserta didik bekerja secara mandiri dalam mengkonstruksi pembelajarannya dan mengkulminasikannya dalam produk nyata.

Baca Juga

PjBL juga akan melatih siswa untuk bisa berpikir kritis dan mengaplikasikan problem solving dalam pengambilan keputusan apapun yang akan para siswa akan hadapi nantinya. Terlebih lagi, PjBL juga menanamkan pentingnya literasi, sebagai basis berpikir kritis tersebut.

Sedangkan untuk para peserta didik, diharapkan disrupsi pandemi yang memaksa para siswa untuk menjalani belajar dari rumah tidak akan mengganggu kemauan untuk terus berinovasi dalam pembelajaran.

Han and Bhattacharya dalam Warsono & Hariyanto (2012) menyebutkan bahwa ada beberapa keuntungan atau manfaat impelemntasi dari Project Based Learning (PjBL) atau Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa. Project Based Learning mendorong siswa dan siswi berhadapan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehingga akan memunculkan motivasi dan pemikiran orisinil mengenai permasalahan tersebut.

2. Meningkatkan kecakapan siswa dalam pemecahan masalah. Ketika siswa-siswi tersebut telah berhadapan dengan masalah-masalah dan motivasinnya telah timbul, semakin lama ia akan semakin paham bagaimana jalan keluar atau pemecahan masalahnya.

3. Memperbaiki keterampilan menggunakan media pembelajaran. Dari pemikiran orisinil dan pemecahan masalah yang ditemukan oleh siswa, akan ditemukan pemikiran-pemikiran kreatif mengenai cara menyelesaikan masalah (dalam hal ini media). Apalagi dizaman IPTEK sekarang, banyak hal yang bisa dimanfaatkan sebagai media pemecahan masalah yang bisa digunakan oleh siswa-siswi.

4. Meningkatkan semangat dan keterampilan kolaborasi. Di dalam Project Based Learning, siswa akan bekerja secara kolaboratif atau bekerja sama dengan siswa lainnya dalam mengerjakan suatu proyek baik mengenai pembagian struktur kerja, perumusan masalah, percobaan dan lainnya.

5. Meningkatkan keterampilan dalam manajemen berbagai sumber daya. Proyek yang dikerjakan oleh siswa tentu dihadapi sendiri oleh siswa tersebut dan dilihat sebagai sebuah tantangan yang harus diselesaikan maka dari itu ia harus belajar mengelola segala hal berkaitan dengan penyelesaian proyek yang ia kerjakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement