Kamis 04 Mar 2021 17:22 WIB

Volkswagen Pertimbangkan Masuk Ajang Balap F1

Porsche dan Volkswagen AG mengamati regulasi yang terus berubah di semua seri balap

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Hiru Muhammad
Logo Porsche.
Foto: REUTERS/Maxim Zmeyev
Logo Porsche.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Porsche dan Grup Volkswagen baru-baru ini mempertimbangkan kehadirannya di Formula 1. Upaya itu, akan dilakukan jika peraturan mesin F1 berikutnya pada 2025, bisa mempromosikan bahan bakar ramah lingkungan.

“Jika aspek-aspek ini dikonfirmasi, kami akan mengevaluasi secara detail di dalam VW Group dan membahas langkah-langkah selanjutnya. Porsche dan Volkswagen AG mengamati regulasi yang terus berubah di semua seri balap yang relevan di seluruh dunia," ujar wakil presiden Porsche Motorsport Fritz Enzinger dikutip dari Reuters, Kamis (4/3).

Menurut Enzinger, jika rencana itu diimplementasikan, maka bisa sangat menarik khususnya dalam penerapan bahan bakar elektronik. Pernyataan Enzinger itu didasarkan pada pernyataan Badan pengatur Formula Satu, FIA, tahun lalu. Mereka, mengirimkan barel pertama bahan bakar berkelanjutan 100 persen yang terbuat dari limbah biologis ke produsen mesin untuk pengujian dan validasi.

Dikatakan, tujuannya adalah demi persyaratan wajib 100 persen bahan bakar berkelanjutan di F1, yang bertujuan menjadi olahraga nol karbon  pada tahun 2030.  “Prioritas keberlanjutan utama kami sekarang adalah membangun peta jalan untuk mesin hybrid yang mengurangi emisi dan memiliki manfaat nyata untuk mobil di jalan raya,” kata direktur pelaksana motorsport, Ross Brawn Desember lalu.

Dia menambahkan, pihaknya memiliki kesempatan untuk melakukan upaya itu dengan mesin generasi berikutnya. Utamanya, yang menggabungkan teknologi hybrid dengan bahan bakar berteknologi  berkelanjutan. Terpisah, mantan kepala Lamborghini milik Volkswagen yang juga Kepala eksekutif baru Formula Satu, Stefano Domenicali sempat mengatakan, F1 sedang dalam diskusi dengan berbagai pabrikan yang saat ini tidak terlibat. "Untuk saat ini, mereka lebih suka diam, tetapi kabar baiknya adalah ada perusahaan lain, perusahaan yang sangat penting, yang sangat ingin memahami nilai apa yang dapat mereka bawa pulang menggunakan platform F1," katanya.

 

 

 

 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement