Kamis 04 Mar 2021 13:45 WIB

UII Berpartisipasi dalam Erasmus+ Ihilead

Program ini bertujuan menciptakan pemimpin masa depan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UII Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UII Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Erasmus+ meluncurkan Indonesian Higher Education Leadership (Ihilead) 2021. Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta turut berpartisipasi dalam program yang fokus pembangunan dan pengembangan tata kelola, perencanaan strategis, dan manajemen perguruan tinggi itu.

UII menjadi salah satu dari tujuh perguruan tinggi di Indonesia bersama Kemendikbud. Sedangkan, dari Eropa ada University of Gloucestershire Inggris, University of Granada Spanyol, dan terakhir International School for Social and Business Studies Slovenia.

Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII, Ir Wiryono Raharjo, bersyukur UII kembali dipercaya menjadi bagian dari konsorsium Erasmus+ Ihilead. Ini merupakan proyek kelima Erasmus+ Capacity Building for Higher Education (CBHE) yang diikuti UII.

"Tim UII dikoordinir Dr Ilya Fadjar Maharika yang akan menjalankan proyek ini selama tiga tahun ke depan. Program yang dijalankan akan difokuskan kepada pelatihan kepemimpinan pengampu manajemen kunci perguruan tinggi," kata Wiryono.

David Dawson dari University of Gloucestershire mengatakan, program ini bertujuan menciptakan pemimpin masa depan. Karenanya, ia berharap, kerja sama perguruan tinggi Indonesia dan Eropa mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan modern untuk semua orang.

Di Indonesia, program mencoba mewujudkan program kepemimpinan dan pengembangan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Institusi Eropa akan membantu institusi Indonesia untuk melakukan pekerjaan dan program yang lebih baik dalam 15-20 tahun yang akan datang.

"Kunci utama program ini mempersiapkan jejaring, mempersiapkan program memfasilitasi pembelajaran, dan mempersiapkan pelatihan staf-staf, mendukung jejaring yang ada. Itu yang akan dilakukan sampai Januari 2024 berlangsung di seluruh Indonesia," ujar David.

Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam menambahkan, kepemimpinan transformatif sangat penting untuk menghadapi revolusi industri. Sebab, terjadi perkembangan yang tidak pasti dan ambigu yang bisa mendorong individu berkembang dan memiliki pembelajaran yang baik.

Ia menilai, bisa belajar lebih dalam dari orang lain seperti perguruan tinggi di Eropa. Karenanya, Nizam sangat mengapresiasi Erasmus+ Ihilead yang mampu jadi pusat transformasi karena pertukaran pelajar dalam dan luar negeri menjadi sangat penting.

"Sangat penting untuk mengembangkan pemikiran, memperluas relasi, dan mengenal lebih banyak budaya. Oleh karena itu, Kampus Merdeka lebih banyak fokus kepada pertukaran seperti yang dilakukan oleh EU dan Erasmus dibandingkan magang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement