Jumat 05 Mar 2021 02:00 WIB

Konferensi Upaya Arab Saudi Melayani Islam Dibuka

Konferensi di Arab Saudi dibuka dengan pembacaan ayat Alquran.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Konferensi Upaya Arab Saudi Melayani Islam Dibuka. Foto: Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Konferensi Upaya Arab Saudi Melayani Islam Dibuka. Foto: Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mulai melaksanakan Konferensi Internasional Upaya Kerajaan Arab Saudi dalam Melayani Islam, Muslim dan Konsolidasi Nilai Moderasi. Konferensi dilakukan di bawah perlindungan Putra Mahkota Muhammad bin Salman, di Universitas Islam Imam Mohammed Bin Saud, Rabu (3/3).

Konferensi tersebut dibuka di hadapan dan partisipasi Menteri Pendidikan Dr. Hamad Bin Mohammed Al-Sheikh; Wakil Menteri Pendidikan untuk Urusan Universitas Dr. Mohammed Al-Sudairy; dan Presiden Universitas Islam Imam Mohammed Bin Saud Dr. Ahmed Bin Salem Al-Amiri.

Baca Juga

Kegiatan itu dimulai dengan pembacaan ayat-ayat dari Alquran. Kemudian, Al-Amiri menyampaikan sambutan yang memuji upaya Kerajaan Arab Saudi untuk mengabdi kepada Islam dan Muslim di seluruh dunia.

Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (4/3), ia menunjukkan pengabdian Arab Saudi kepada Islam dan Muslim meluas sepanjang sejarah. Hal ini dimulai dari awal pendirian negara oleh mendiang Raja Abdulaziz Al Saud hingga era Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman.

Ia menambahkan, Imam University merasa bangga dapat menyelenggarakan konferensi internasional yang menyoroti upaya Arab Saudi dalam melayani Islam dan Muslim. Konferensi ini juga akan mengkonsolidasikan nilai-nilai moderasi, melalui partisipasi sekelompok peneliti dari berbagai negara di dunia.

Sebuah pidato juga disampaikan atas nama Mufti Agung Kerajaan Arab Saudi Syekh Abdulaziz Bin Abdullah Al Sheikh. Beliau mengatakan, sejak berdiri Arab Saudi telah mengikuti pendekatan moderasi, karena didirikan atas dasar Alquran dan Sunnah Nabi yang menjaga hak, harga diri dan martabat setiap manusia.

Pendekatan moderat ini muncul dalam bentuk kebijakan, peraturan, dan kebijakan internal dan eksternal Kerajaan Arab Saudi. Hal ini menunjukkan jika pemerintah, kepemimpinan dan rakyat Saudi, melakukan upaya besar untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai moderasi dan menolak ekstremisme.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dr. Al-Sheikh menekankan peran Arab Saudi dalam melayani Islam dan Muslim. Pihaknya mendukung moderasi dengan segala cara yang sah dan bekerja melalui Visi Kerajaan 2030.

Setiap pihak berupaya untuk memperdalam nilai-nilai kewarganegaraan yang bertanggung jawab dan meningkatkan keamanan intelektual, sistem budaya dan etika, yang mempertahankan prinsip asli dan nilai-nilai konstan negara yang kebal terhadap ancaman ideologis ekstremis.

Menteri Pendidikan menambahkan, terlepas dari keadaan yang menimpa semua negara dan mengubah keseimbangan global, Saudi telah menerapkan nilai-nilai kemanusiaan tertinggi dalam setiap kondisi. Kerajaan ingin memberikan segala yang terbaik untuk melayani warga dan penduduk, untuk menjaga keselamatan dan kesehatan manusia.

Arab Saudi juga berkontribusi untuk mengurangi dampak ekonomi dari pandemi. Hal ini dilakukan baik melalui tindakan lokal atau melalui dukungannya untuk organisasi internasional, yang berkaitan dengan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan mengurangi dampak pandemi.

Dr. Al-Sheikh juga mengatakan Kerajaan Arab Saudi berupaya menjangkau 1 juta relawan setiap tahun di sektor nirlaba.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement