Kamis 04 Mar 2021 12:58 WIB

Pengangguran Akibat Pandemi di Bandung Naik 42 Ribu Orang

Banyak perusahaan yang membatasi penerimaan karyawan karena pandemi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah karyawan berjalan keluar saat jam pulang kerja di salah satu pabrik di Kota Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebutkan bahwa angka pengangguran di Indonesia meningkat sebanyak 2,6 juta orang menjadi 9,7 juta akibat pandemi COVID-19.
Foto: FAUZAN/ANTARA
Sejumlah karyawan berjalan keluar saat jam pulang kerja di salah satu pabrik di Kota Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebutkan bahwa angka pengangguran di Indonesia meningkat sebanyak 2,6 juta orang menjadi 9,7 juta akibat pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung mengungkapkan angka pengangguran mengalami peningkatan sebesar 42 ribu lebih pada  2020 dari  2019. Faktor yang menyebabkan pengangguran meningkat akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Bandung Marsana mengatakan pengangguran pada tahun 2019 sebanyak 105.067 orang sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 147.081 orang. Sebagian besar mereka yang menganggur terkena dampak pandemi Covid-19 sehingga terpaksa dirumahkan atau di PHK.

"Sebagian besar karena pandemi, sebagian karena disrupsi 4.0. Banyak yang baru lulus sedangkan lapangan kerja terbatas," ujarnya di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/3).

Ia menuturkan, banyak perusahaan  yang membatasi penerimaan karyawan di masa pandemi Covid-19 dan bahkan lebih banyak melakukan pengurangan. Selain itu, perusahaan lebih menyenangi karyawan dengan status tenaga kontrak atau outsourcing."Banyak perusahaan yang merumahkan dan sebagian besar kena PHK," kata dia.

Marsana menambahkan, mayoritas pengangguran berasal dari lulusan sekolah menengah atas mencapai 87 ribu orang. Saat ini, mayoritas angkatan kerja di Kota Bandung didominasi oleh usia kerja."Sekarang sebagian ada yang ngganggur, sebagian ada yang bekerja (kembali)," ungkapnya.

Ia mengatakan, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan calon pekerja atau para pekerja yang di PHK atau dirumahkan yaitu dengan pelatihan berbasis kompetensi yang dibutuhkan industri. Pelatihan untuk membentuk wirausaha muda dan sistem pemagangan di industri."Kita juga melakukan fasilitasi penempatan tenaga kerja, pendataan pencari kerja di Bandung yang daftar ke dinas dan follow up data wajib lapor lowongan dari perusahaan dan mendata lowongan pekerjaan di Bandung," kata dia.

Marsana menambahkan jumlah pendaftar kartu pra kerja di Jawa Barat mencapai 793 ribu. Namun, pihaknya belum mendapatkan data untuk di wilayah Kota Bandung. "Dari sejak dibuka sampai tahap 11 kemarin dan tahap 12 ditutup belum diinformasikan berapa yang mendaftar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement