Rabu 03 Mar 2021 19:18 WIB

DKI Tolak Permintaan Vaksinasi untuk Keluarga Anggota DPRD 

Alasan pengajuan karena anggota DPRD setiap hari bertemu keluarganya.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahamd Riza Patria menolak permintaan anggota DPRD DKI agar keluarga mereka menerima vaksin Covid-19. Ariza menilai, keluarga anggota dewan tidak termasuk dalam kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap kedua ini.

Vaksinasi Covid-19 bagi pimpinan dan anggota, staf, serta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan DPRD DKI Jakarta mulai digelar sejak Selasa (2/3). Vaksinasi tersebut sempat direncanakan bakal diberikan juga ke  anggota keluarga dewan. 

Baca Juga

"Ya tentu kita harus prioritaskan tenaga kesehatan, teman-teman wartawan, profesi yang banyak berinteraksi dengan masyarakat, pedagang pasar, bukan keluarga kita," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/3).

Menurut Ariza, vaksin Covid-19 sebaiknya diberikan kepada masyarakat yang pekerjaan sehari-harinya harus berada di luar rumah dan berinteraksi langsung dengan orang lain. Ia mencontohkan, seperti profesi tenaga kesehatan, pedagang pasar, dan supir bus. 

Politikus Parta Gerindra itu pun menyarankan agar anggota keluarga DPRD DKI tetap berada di rumah saja untuk mencegah terpapar virus corona. "Keluarga kita lebih baik berada di rumah, karena tempat terbaik bagi seluruh warga adalah berada di rumah," ujarnya.

photo
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik - (Republika/Putra M. Akbar)

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan, DPRD DKI berencana mengajukan permohonan agar keluarga para anggota dewan juga dapat menerima vaksin covid-19. Taufik menyebut, permintaan itu bakal diajukan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Baru mau (diajukan). Kemarin atas permintaan kawan-kawan kita ajukan," ucap Taufik saat dihubungi, Rabu.

Kendati demikian, sambung dia, hingga saat ini, vaksinasi yang dilakukan hanya diberikan bagi para anggota dewan dan staf DPRD DKI. Menurut Taufik, alasan pengajuan agar keluarga anggota dewan dapat turut divaksinasi adalah untuk menjaga lingkungan sekitar. 

Sebab, menurutnya, para anggota dewan kerap kali berinteraksi dengan banyak orang saat bertugas. Saat pulang ke rumah, anggota dewan akan bertemu dengan keluarga. 

Karena itu, keluarga anggota dewan pun dirasa perlu untuk mendapat perlindungan dengan disuntik vaksin. "Saya kira gini, kan lingkungan kita masa enggak kita jagain. Lingkungan kita kan harus kita jagain dong. Yang salah apa?" kata dia. 

"(Pertimbangannya) Ya lingkungan dong. Keluarga kita, kan tiap hari kita ketemu mereka," katanya lagi. 

Di sisi lain, dia menambahkan, jika mengacu pada jumlah anggota dewan sebanyak 106 orang, dan diasumsikan satu orang anggota memiliki istri dan anak, maka dosis vaksin yang dibutuhkan hanya sekitar 300. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement