Rabu 03 Mar 2021 17:14 WIB

Varian Baru Corona B117 Ditemukan di Karawang

Sudah dinyatakan negatif dari virus varian baru, tapi masih isolasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan bahwa varian baru virus Corona dari Inggris, B117 ditemukan di Karawang Jawa Barat. Menurut Ridwan Kamil, saat ini Satgas Covid-19 Jabar pun tengah melakukan pelacakan lebih lanjut untuk mengantisipasi merebaknya virus Corona yang bermutasi tersebut. "Varian baru virus Corona diberitakan sudah ada di Indoensia, masuk di Karawang kami sudah melakukan pelacakan dan meminta kalau boleh tim unpad utk meneliti UK B117 ini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, usai rapat komite penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (3/3)

Menurut Emil, temuan virus corona varian baru bernama B117 UK ini datang dari dua warga Karawang setelah menjalani perjalanan internasional. Virus varian B117 UK, ini terdeteksi ada di Karawang. "Dari warga karawang yang bepergian dengan pesawat Qatar Airways, sesuai prosedur mendarat diisolasi 10 hari. Sudah dilaksanakan, tapi virusnya tidak mau hilang. Tim sedang melacak, tracing dan testing,” katanya.

Emil meminta jajaran pemerintah di Kabupaten Karawang, beserta Kapolres dan Dandim bekerja lebih keras untuk mengantisipasi penyebaran virus. Deteksi cepat sangat penting agar pengendalian bisa dilakukan secara maksimal. “Jangan sampai kecolongan kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segera dideteksi. Kalau telat, harga treatmentnya sangat mahal sekali,” katanya.

Berdasarkan data yang diterima, kata Emil, virus corona varian baru ini menjangkiti dua orang warga Karawang usai bepergian dari luar negeri. Emil meminta tim peneliti termasuk dinas kesehatan segera melakukan kajian untuk penanganan yang dilakukan.

Menurutnya, kajian yang masih dalam proses itu pun nantinya digunakan untuk melakukan pencegahan. Sejauh ini, mutasi virus yang ditemukan di dua warga Karawang tersebut dipastikan bukan mutasi lokal. “Karena virus varian ini pasti impor, bukan varian mutasi lokal. Makanya dua orang ini tercatat bepergian internasional. Kadisnkes dan peneliti melakukan kajian, bbagaimana merespon treatmentnnya. Kami sedang menunggu kajian," paparnya.

Emil mengatakan, dua warga karawang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan virus varian baru sudah dinyatakan negatif. Hanya saja, mereka masih menjalani isolasi mandiri di kediamannya. “Kita sedang tracing. Kami akan tes berkali-kali memastikan tidak ada hal yang merugikan. Sudah dinyatakan negatif dari virus varian baru. Tapi masih isolasi. Kita belum yakin. Masih (isolasi) di rumah masing-masing,” katanya.

Koordinasi dengan Unpad, kata dia, dilakukan untuk mengetahui apakah perlakuan protokol kesehatan Covid-19, masih berlaku sama atau tidak. Karena, sejumlah pihak menilai bahwa mutasi virus ini lebih ganas. "Apakah sama perlakuan 3M dan 3T ini ? kami mohon agar ada penelitian, sehingga kami selaku pengambil keputusan secara tepat bisa merespon dengan cara terukur," katanya.

Namun Emil mengimbau agar warga tetap tenang dan tak panik. Langkah antisipasi telah dilalukan sejak awal karena satgas telah memprediksi bahwa virus ini akan bermutasim "Ikhtiar kita sesuaikan dan kita tingkatkan," katanya.

Dikutip dari USS Today, mutasi virus B117 ditemukan pertama kali di Inggris pada September 2020. Dikhawatirkan, kasus COVID-19 akibat varian baru ini lebih berbahaya. Pasalnya, penularannya lebih mudah dan cepat. Terhitung sejak September - awal Desember 2020, jenis virus ini jadi penyebab 60 persen kasus aktif COVID-19 di Inggris. Jenis virus Corona ini 40 - 70 persen lebih infeksius atau lebih menular. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement